JAKARTA, KOMPAS.TV - Peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hermawan Sulistyo, menilai karakter kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memiliki kemiripan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Jenderal Sigit ini seperti Jokowi, mirip, karakternya mirip, Jawa banget," kata pria yang kerap disapa Kiky itu dikutip dari keterangan tertulis pada Jumat (14/10/2022).
Baca Juga: Bambang Tri, Penggugat Ijazah Jokowi Ditangkap karena Penistaan Agama Bareng Sugi Nur Raharja
Ia menyebut bahwa Listyo Sigit juga memiliki pembawaan karakter yang mirip dengan Jokowi.
"Kita lihat awal pemerintah Jokowi sama, dicaci maki, pelan-pelan. Jenderal Sigit itu kayak gitu, kalem," ucapnya.
Pria yang juga menjabat sebagai penasihat Kapolri itu mengatakan ketegasan Listyo bisa terlihat dalam tindakannya memecat Ferdy Sambo dan sejumlah perwira lainnya yang terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Selain itu, kata Kiky, Listyo juga bertindak cepat mengusut tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari seratus orang.
Baca Juga: Gayus Lumbuun Soal Ferdy Sambo Bantah Perintahkan Tembak Brigadir J: Tersangka Tak Mengaku Itu Biasa
Salah satunya dengan mencopot Kapolres Malang hingga menetapkan enam orang sebagai tersangka.
Dengan karakter kepemimpinannya itu, ia pun meyakini Listyo mampu mengembalikan kepercayaan publik terhadap Polri usai kasus Ferdy Sambo dan tragedi Kanjuruhan mencuat.
"Saya optimis bisa mengembalikan kepercayaan publik," ucapnya.
Ia juga menyebut bahwa Jokowi tak mungkin memilih Listyo menjadi Kapolri tanpa melihat latar belakang dan kapasitasnya.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Jokowi Minta RUU Perampasan Aset Segera Disahkan agar Orang Tak Berani Korupsi
Menurutnya, Jokowi pasti memiliki keyakinan Listyo Sigit sanggup memperbaiki Polri. Meskipun bagi banyak orang menilai lambat, ia mengatakan Listyo sangat hati-hati dalam bertindak.
Menurut dia, jenderal polisi bintang empat itu memiliki karakter lambat namun tegas.
"Langkah-langkah pelan, tapi sistematik, terus ujung-ujungnya berani tegas itu ada pada dia (Listyo Sigit)," ujarnya.
"Kalau bergerak terlalu cepat sistem akan terguncang."
Baca Juga: Ternyata Jokowi Minta Pembelian Helikopter AW 101 Dibatalkan karena Kondisi Ekonomi Tak Normal
Hermawan menegaskan pula bahwa keberadaan Polri sebagai tiang penyanggah demokrasi Indonesia masih dibutuhkan hingga saat ini.
"Kita masih memerlukan penjaga penjaga demokrasi, terutama dalam sisi polisi," katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.