MALANG, KOMPAS.TV - Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober lalu, Abdul Haris, menyebut jika ada oknum yang menutup pintu 13 pada laga itu, dapat dilihat dari rekaman CCTV.
Menurut Abdul Haris, dirinya telah memberikan pengarahan (briefing) tentang pintu di stadion. Menurutnya, pintu harus terbuka 5-10 menit sebelum laga selesai, termasuk pintu 13.
"Jadi sesuai SOP, pintu itu semua harus terbuka. Kalau memang ada (pintu terkunci), mohon maaf, kalau ada oknum yang menutup, di situ ada CCTVnya," jelasnya di Kantor Arema FC, Jumat (7/10/2022), dikutip dari pemberitaan Kompas TV.
“Di situ CCTV ada semua, mulai pertandingan sampai kickoff, pertandingan selesai, ada. Silakan dibuka CCTV di situ.”
Menurut dia, dirinya sudah berbicara dengan Security Officcer, Suko Sutrisno, agar membuka semua pintu.
Akan tetapi, video yang viral di media sosial menunjukkan pintu 13 terkunci dan membuat penumpukkan massa di area tersebut.
Baca Juga: Pasca Tragedi Kanjuruhan, Jokowi : Sepak Bola Indonesia Tidak Diknakan Sanksi Oleh FIFA
"Begitu juga briefing Pak Suko, saya sampaikan ini laga big match tolong semua pintu terbuka.”
"Lima menit atau 10 menit pertandingan usai, pintu harus terbuka, itu sesuai dengan prosedur dan harus dilaksanakan," ujar dia.
Abdul Haris mengaku selama pertandingan hingga usai, ia tak berada di lokasi pintu yang tertutup, melainkan di tengah.
Namun, dia tetap mendapat laporan dari Suko Sutrisno bahwa semua pintu telah terbuka.
"Laporan ke saya dari Pak Suko selaku Security Officer bahwa semua pintu dibuka. Tetapi ini sudah masuk dalam materi penyidikan, saya mohon maaf tidak bisa menyampaikan lebih lanjut," katanya.
Mengutip pemberitaan Kompas.com, Abdul Haris juga menyebut bahwa berdasarkan penjelasan Manajer Arema FC, Ali Rifki, informasi dari salah satu penonton menyampaikan bahwa di menit ke-85 posisi pintu stadion masih terbuka.
"Tidak kebagian tiket belum masuk sampai menit 85, baru dia dapat tiket, dia lari, dia menyampaikan ke saya tadi, dia masuk ke stadion pintu masih terbuka," katanya.
Baca Juga: Panpel Sebut Pintu Dibuka Jelang Laga Kanjuruhan Usai: Kalau Ada Oknum Menutup, Silakan Ada CCTV
Akan tetapi, pintu stadion tertutup pada saat tragedi.
"Jadi kalau yang disampaikan sebelum peluit berakhir masih terbuka, saya dapat kesaksian dari suporter memang iya, tapi setelahnya tertutup," ungkapnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.