Sementara itu Menko Polhukam Mahfud MD mengeklaim Polri dan BIN telah mengidentifikasi Bjorka dengan sangat baik.
”Kita terus menyelidiki karena sampai sekarang ini memang gambaran-gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh BIN dan Polri, tetapi belum bisa diumumkan gambaran-gambaran siapa dan di mananya itu kita sudah punya alat untuk melacak itu semua,” kata Mahfud dalam konferensi pers pembentukan Satgas Perlindungan Data, Rabu kemarin.
Terkait klaim dari pemerintah ini, Heru menilai tidak perlu disampaikan dan lebih baik jika langsung ditunjukkan dan dibuktikan siapa pelakunya.
Baca Juga: Pemuda Cirebon Bantah Disebut Sebagai Hacker Bjorka: Lebih Suka Ngedit
Selain itu, Heru juga berharap pemerintah tidak salah sasaran atau salah tangkap karena bisa membuat kepercayaan masyarakat menurun terhadap penyelesaian kasus kebocoran data.
"Memang harus tidak boleh menyampaikan pada publik sudah mengetahui siapa Bjorka, posisinya dan segala macam. Yang penting adalah tunjukkan dan buktikan siapa pelakunya," kata Heru.
"Saya pikir harus ada operasi-operasi senyap sampai orang tersebut ditemukan."
"Justru menjadi bumerang bagi pemerintah, bagi satgas, jika sudah menyampaikan mengetahui siapa orangnya, di mana tempatnya, tapi ternyata kemudian salah sasaran atau salah tangkap."
"Sehingga kepercayaan publik terhadap pemerintah dengan adanya satgas ini malah kembali ke titik zero lagi dan masyarakat menjadi tidak percaya penyelesaian pencurian data di Indonesia," ujar dia.
Baca Juga: Penjelasan Polisi Orang Diduga Hacker Bjorka Diamankan di Madiun
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.