Kemudian, datang terlapor lainnya menendang dada korban AM hingga jatuh terjungkal kemudian kejang.
Korban AM segera dilarikan ke Rumah Sakit Yasyfin Gontor dan dinyatakan sudah meninggal pada pukul 06.30 WIB.
Pihak rumah sakit memberikan keterangan antara lain bahwa korban AM mengalami kelelahan usai kegiatan perkemahan Kamis-Jumat.
Terkait peristiwa ini, Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak, Nahar, memastikan pihaknya akan terus memantau kasus ini.
“Kami sangat menyesalkan terjadinya kasus penganiayaan yang dilakukan oleh sesama santri di Pondok Pesantren Gontor sehingga menyebabkan korban meninggal dunia. KemenPPPA akan memantau dan melakukan koordinasi dalam memastikan segala bentuk pendampingan yang dibutuhkan oleh para korban serta keluarga korban,” kata Nahar dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (7/9).
Baca Juga: Jenazah Santri Gontor Diautopsi, Dilakukan Secara Menyeluruh dan Digelar Tertutup
Sebelummya seperti diberitakan, Kementerian Agama (Kemenag) saat ini sedang menelusuri potensi perundungan yang dilakukan secara sistematis di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.
Hal itu diungkapkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (8/9/2022).
Namun, kata Menag Yaqut, tidak hanya Ponpes Gontor 1 yang berada di Ponorogo, Jawa Timur, tempat AM (17 tahun) tewas karena diduga dianiaya santri senior pada pada 22 Agustus 2022.
Tim Kemenag, kata Menag, juga akan menelusuri di berbagai cabang Pondok Pesantren Gontor.
"Kita lihat aparatur Kementerian Agama di lapangan, di Pesantren Gontor seperti apa. Tentu bukan hanya di Gontor satu itu, tapi kan punya berbagai cabang. Ini untuk melihat apakah ini sistematis atau memang personal," kata Menag Yaqut, Kamis (8/9/2022
Baca Juga: Profil Ponpes Gontor: Dari Kisah Abad ke-18, Lahirkan Banyak Ulama dan Cendekiawan Muslim
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.