JAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, memberikan respons terkait Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor (Ponpes Gontor) yang disorot lantaran santrinya bernama AM (17 tahun) tewas diduga dianiaya sesama santri.
Ia minta publik proporsional dan tidak menggeneralisasi secara berlebihan Ponpes Gontor.
Ia juga menyatakan, jasa Ponpes Gontor bagi negeri ini begitu banyak, seraya meminta agar publik mempercayakan kasus kepada aparat penegak hukum.
"Gontor telah berjasa bagi negeri ini dan para lulusannya berkontribusi di banyak ranah kebangsaan dan global. Jangan sampai nila setitik rusak susu sebelanga," kata Haedar melalui keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Kamis (8/9/2022) .
Haedar berharap publik lebih adil dan bijak dalam menyikapi insiden di Ponpes Gontor tersebut dengan menyerahkan kepada aparat penegak hukum.
"Lebih baik serahkan kasusnya ke ranah hukum untuk diproses secara transparan dan objektif. Hukum adalah instrumen paling baik dan memiliki tingkat kepastian yang dapat menjadi rujukan semua pihak menyelesaikan kasus seperti itu," ujarnya.
Baca Juga: MUI soal Santri Gontor Tewas Diduga Dianiaya Santri Senior: Jati Diri Pondok Patuh Pada Hukum
Haedar berharap dan percaya pihak Ponpes Gontor bersikap terbuka dalam menghadapi kasus yang telah menyita keprihatinan publik tersebut, dengan sepenuhnya menyerahkan perkara ke proses hukum.
"Sekaligus pihak Gontor berlapang hati bermuhasabah dan memberi jalan terbuka pada proses hukum, seraya konsolidasi agar hal tersebut tidak terulang kembali dalam bentuk apapun," ujarnya.
PP Muhammadiyah juga menaruh simpati dan duka bagi keluarga korban, katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.