Lebih lanjut, Muhaimin menanggapi segala kemungkinan soal duet pilpres yang bisa saja berubah meski PKB dan Partai Gerindra telah menandatangani Deklarasi Koalisi Pemilu 2024.
Baca Juga: Ferdy Sambo Batal Diperiksa Pakai Lie Detector soal Kasus Pembunuhan Brigadir J karena Alasan Ini
Terkait hal tersebut, Muhaimin menganalogikannya seperti polemik yang terjadi dalam suatu hubungan atau relasi pasangan.
"Ibaratnya begini, pernikahan itu ketika kami (PKB dan Gerindra) mendaftar di KPU, sekarang ini adalah pacaran dan lamaran. Nah, ketika kami lagi pacaran, ada yang goda-godain, biasalah," ujarnya.
Muhaimin pun menegaskan bila Prabowo Subianto ingin menang pada Pilpres 2024 mendatang, maka harus mantan Danjen Kopassus itu harus berpasangan dengan dirinya.
"Kalau mau menang, ya, sama saya gitu kan," ujar Muhaimin.
Baca Juga: Ternyata Santri Gontor yang Dianiaya Senior Ada 3 Orang, 1 Tewas dan 2 Lainnya Luka-luka
Meski demikian, Muhaimin tidak dapat menyebutkan jumlah suara yang akan diraup apabila Prabowo menggaet dirinya sebagai cawapres.
Ia hanya menyebutkan banyak pengamat yang mengatakan bahwa PKB merupakan pihak yang memegang kunci.
Sebelumnya, Partai Gerindra dan PKB resmi menandatangani Deklarasi Koalisi Pemilu 2024 saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022).
Baca Juga: Kata Polri Soal Ada Pintu Rahasia di Rumah Ferdy Sambo yang Disebut untuk Menyimpan Mayat
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.