Dedi mengimbau masyarakat tidak mudah percaya jika mendapat sebuah informasi yang kebenarannya tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Terlebih dari sumber yang tidak kredibel. Ia menyarankan agar masyarakat lebih dulu mencari kebenaran dari informasi yang didapat.
Polri, sambung Dedi, masih terus berkomitmen mengusut perkara penembakan Brigadir J dengan profesional, akuntabel, dan transparan.
"Tim khusus terus bekerja. Mohon sabar dan dukungannya. Komitmen kami sejak awal mengusut perkara ini sampai tuntas dengan mengedepankan pendekatan scientific crime investigation," ujar Dedi.
Baca Juga: Anggota Komisi III Desak Kapolri Ungkap Isu Bunker Uang dan Judi Online Terkait Ferdy Sambo
Seperti diketahui, akun anonim yang kini telah diblokir di Twitter pernah mengunggah informasi keberadaan bunker berisi uang ratusan miliar Irjen Ferdy Sambo.
Kemunculan informasi bunker plus Rp900 miliar dari media sosial itu bersamaan momentumnya dengan pemeriksaan di rumah dinas Kepala Divisi Propam Polri yang saat itu masih dijabat Irjen Ferdy Sambo.
Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak meyakini adanya bungker tersebut di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Ia menilai informasi keberadaan bungker uang tersebut berdasarkan laporan intelijen.
Baca Juga: Ada Temuan Bungker dan Uang Rp900 Miliar di Kediaman Ferdy Sambo, Polri: Tidak Benar
Intelijen tersebut, merupakan polisi baik yang masih aktif atau sudah purnawirawan. Bahkan dirinya menerima informasi tidak hanya dari satu orang.
Kamaruddin mengatakan, dari informasi intelijen itulah kemudian mengerucut bahwa keberadaan bunker uang ratusan miliaran itu ternyata berada di kediaman Irjen Ferdy Sambo
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.