Alasan Jokowi Pilih Baju Paksian Pucuk Rebung: Mengandung Filosofi Kesejukan Harapan dan Pertumbuhan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo menyiratkan adanya harapan dan pertumbuhan bagi Indonesia melalui pakaian yang digunakannya saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-77 Republik Indonesia.

Sebagaimana telah diberitakan di awal, Presiden Jokowi menggunakan pakaian Paksian berwarna hijau dari Provinsi Bangka Belitung.

“Warna hijau yang kita pilih, karena mengandung filosofi kesejukan harapan dan pertumbuhan,” ucap Presiden Jokowi, Selasa (16/8/2022).

Jokowi seusai menyampaikan pidato kenegaraan, juga menjelaskan soal motif dalam detail pakaian Paksian yang dikenakan.

Ia menuturkan, motifnya bernama pucuk rebung dan melambangkan kerukunan.

Baca Juga: Jokowi Sampaikan 5 Agenda Penting dalam Pidato Kenegaraan HUT ke-77 RI, Ini Rinciannya

“Baju adat yang saya kenakan ini adalah baju paksian berasal dari Provinsi Bangka Belitung,” ucap Jokowi.

“Motifnya bernama pucuk rebung yang melambangkan kerukunan.”

Sebagai informasi, Presiden Jokowi tampil dengan busana adat pada saat menyampaikan pidato kenegaraan bukan kali ini saja.

Pada HUT ke-74 Republik Indonesia atau Tahun 2019, Presiden Jokowi tampil dengan menggunakan baju adat Sasak dari Provinsi Nusa Tengggara Barat.

Kemudian saat HUT ke-75 Republik Indonesia di Tahun 2020, Presiden Jokowi menggunakan pakaian adat Sabu dari Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: Jokowi Tegaskan Demokrasi Harus Semakin Dewasa: Jangan Ada Politisasi Agama dan Polarisasi Sosial

Selanjutnya di HUT ke-76 Republik Indonesia pada Tahun 2021, Presiden Jokowi menggunakan baju adat Baduy dari Provinsi Banten.

Tidak hanya Presiden Jokowi yang berbusana adat, sejumlah pengawal hingga paspampres pun terlihat juga menggunakan pakaian adat.

Termasuk Wapres Ma’ruf Amin yang hari ini tampil beda dengan menggunakan beskap berwarna hitam dan memakai blangkon.