Belum genap setahun menjadi bupati, Mukti Agung sudah meraih sejumlah penghargaan. Dua diantaranya, dari Suara Merdeka Network dan Pondok Pesantren Modern Assalam Solo.
Pertama, penghargaan yang diraihnya dari Suara Merdeka Network lantaran didapuk sebagai Kepala Daerah Inovatif 2022 kategori Desa Digital dan produk Sarung Goyor.
Sementara di Ponpes Assalam Solo, Mukti Agung meraih penghargaan lantaran kiprahnya sebagai Bupati Pemalang, Ketua DPD Bapera, serta Pemilik dan Pengusaha PO Dewi Sri.
Penghargaan dari Assalam bahkan diraihnya tepat lima hari sebelum dirinya terjaring OTT KPK di Pemalang.
Tak hanya memiliki sejumlah penghargaan, Mukti Agung merupakan seorang penulis buku. Melalui buku berjudul "Hidup Bahagia Jangan Ditunda", Bupati Pemalang ini mencurahkan pengalaman pribadinya.
Bahkan, ia menyebut buku itulah yang memotivasi dirinya untuk berkontribusi dalam membangun bangsa.
Pernah Jadi Wakil Bupati
Sebelum mencalonkan diri sebagai bupati, Mukti Agung pernah menjabat sebagai wakil bupati berpasangan dengan bupati Junaedi periode 2011-2016.
Kemudian pada Pilkada 2015, ia berkeinginan maju menjadi bupati, namun suaranya tidak bisa melebihi calon petahana.
Mukti Agung hanya menempati tempat kedua dengan perolehan suara sebesar 272.125 suara atau 42,25 persen.
Tidak menyerah, pada Pilkada 2020 kemudian ia kembali mengikuti pesta demokrasi berpasangan dengan Mansur Hidayat yang merupakan seorang kader PPP.
Mukti-Mansur menang dengan perolehan 338.905 suara atau melebihi pasangan kuat yang diusung PDIP, Golkar, dan Nasdem M Agus Sukoco-Eko Priyono.
Serta memperoleh suara lebih tinggi dari pasangan yang diusung PKB dan PKS Iskandar Ali Syahbana-Akhmad Agus Wardana.
Baca Juga: KPK Tangkap Bupati Pemalang karena Dugaan Suap Pengadaan Barang hingga Jabatan
Kini nasib Agung di tangan KPK.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.