YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Rencana pembangunan analog Mars atau pelatihan simulasi hidup di Planet Mars pertama di Indonesia bernama v.u.f.o.c Mars Analogue Research Station (VMARS) terus digaungkan.
Sederet program sosialisasi dan publikasi untuk praproduksi VMARS gencar dilakukan, seperti pameran dan presentasi di berbagai negara.
Setelah dipresentasikan pada event Yokohama Triennale di Jepang pada 2020, selanjutnya VMARS dipresentasikan di Bangkok Art Biennale (BAB) pada 2021 dengan judul "MARS IS (NOT) A SIMULATION - a terraforming paradox after the mission."
Pada tahun ini, VMARS dipresentasikan dalam ajang UNESCO Media Arts Creative City Platform di Korea Selatan pada Maret sampai Juni 2022.
Baca Juga: Bakal Jadi Simbol Indonesia dalam Eksplorasi Planet Mars, VMARS Dibangun di Yogyakarta Akhir 2022
Setelah Korea, VMARS dibawa ke Taiwan, dalam ajang internasional bertajuk "The International Techno Art Exhibition, Mediating Asia" yang diadakan di National Museum of Fine Arts, Taiwan.
Pameran ini juga diikuti oleh Tad Ermitano, Etsuko Ichihara, IP Yuk Yiu, Joo Young Oh, Shyu Ruey Shiann, Miao Ying, dan Raqs Media Collective dengan kurator Gunalan Nadarajan (USA) dan Yu Chuan Tseng.
Menurut Direktur Indonesia Space Science Society (ISSS) sekaligus penggagas VMARS, Venzha Christ, VMARS adalah proyek percontohan yang nyata yang ditujukan untuk pengembangan pendidikan alternatif dan mandiri tentang astronomi dan sains antariksa di Indonesia.
Proyek VMARS juga bertujuan untuk memajukan potensi serta peran Indonesia dalam eksplorasi luar angkasa di dunia.
Seperti yang diketahui, di dunia internasional sudah ada beberapa analog Mars, seperti, HI-SEAS di Mauna Loa - Hawaii oleh NASA, MDRS di Utah oleh Mars Society, MARS-500 di IBMP Moskow hasil kolaborasi antara Rusia, ESA, dan China.
Kemudian ada D-Mars di Ramon Crater oleh Israel, F-MARS di Pulau Devon, Kutub Utara oleh Mars Society, dan Concordia Station di Antartika, serta Kutub Selatan oleh Prancis dan Italia (ESA).
“Presentasi dan promosi VMARS ke ajang internasional akan terus dilakukan dan merupakan kegiatan yang berjalan simultan dengan preparasi atau persiapan pembangunan VMARS di tanah air,” ujar Venzha, Selasa (9/8/2022).
Program utama VMARS tahap pertama meliputi penelitian terraforming (V-TF), pengenalan space farming (V-SFM), dan kreasi alternatif space food (V-SF).
Pembangunan VMARS merupakan kerja kolaboratif antara Venzha Christ dan ISSS, HONF Foundation, v.u.f.o.c lab, DOES University, Erix Soekamti, Grayce Soba, dan Dhoni Yudhanto, serta banyak nama lain yang bekerja dari awal untuk mewujudkan pusat pelatihan simulasi kehidupan di Planet Mars.
Baca Juga: VMARS, Bukti Indonesia Ikut dalam Eksplorasi Mars
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.