Sesuai gambaran Beka, Bharada E melakukan penembakan terhadap Brigadir J dalam kondisi refleks atas situasi yang dihadapi.
“Ini kan karena situasinya cepat begitu ya, ini lebih soal refleks, refleks dan yang lain sebagainya begitu,” ucap Beka.
Baca Juga: Sebelum Hari Brigadir J Tewas, Para Ajudan Ngaku ke Komnas HAM Masih Bercanda Tertawa
“Jadi ini kejadian yang cepat begitu, hanya berpikir bagaimana merespons yang dilakukan oleh Brigadir Yoshua dan lain sebagainya.”
Meski Bharada E mengaku, Beka menegaskan Komnas HAM tetap akan melakukan konfirmasi keterangan dengan sejumlah pihak yang ada di TKP.
“Sekali lagi, ini baru pengakuan dari Bharada E, kami harus kemudian mengkonfirmasi dengan pengakuan dari ajudan lain, ini kan masih kami analisa,” ujarnya.
Beka menambahkan keterangannya perihal pemeriksaan sejumlah ajudan Irjen Ferdy Sambo.
Menurutnya, pemeriksaan dilakukan kepada setiap ajudan Irjen Ferdy Sambo di ruangan terpisah.
Baca Juga: Susno Duadji: Penyidikan Tewasnya Brigadir J 180 Derajat Berbalik Jika Autopsi Temukan Penganiayaan
Dalam prosesnya, Komnas HAM menggali hubungan antar-ajudan hingga ajudan dengan Irjen Ferdy Sambo dan keluarga.
Tak hanya itu, Komnas HAM juga mengkonfirmasi kasus kematian Brigadir J yang menjadi sorotan nasional kepada sejumlah ajudan Irjen Ferdy Sambo.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.