JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus penembakan Rina Wulandari (34), istri prajurit TNI di Semarang, Jawa Tengah diduga memiliki motif asmara.
Hal ini diperkuat setelah tim POM AD memeriksa salah satu saksi yang memiliki hubungan dengan suami korban, Kopda Muslimin.
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menjelaskan hasil investigasi POM AD menemukan seorang saksi yang memang memiliki hubungan khusus dengan suami korban.
Baca Juga: Komplotan yang Tembak Istri TNI Tertangkap Seluruhnya, Suami Korban Diduga Lakukan Pidana Militer
Dari pemeriksaan saksi tersebut jugalah indikasi adanya keterlibatan Kopda M dalam kasus penembakan RW di Semarang ini didapat.
"Pemeriksaan bukan hanya saksi, tetapi juga dari bukti elektronik dan semua mengarah ke sana. Itu yang kami dapatkan sejauh ini hanya sekarang suami korban ini lari, dan sudah kita cari dan kita tidak akan berhenti. Kita sudah memiliki saksi-saksi termasuk saksi yang memang memiliki hubungan khusus asmara dengan suami korban," ujar Andika, Jumat (23/7/2022) kemarin.
Jenderal Andika Perkasa juga meminta kasus penembakan istri prajurit TNI di Semarang ini harus diusut secara tuntas.
Termasuk mencari suami korban yang saat ini masih menghilang.
Baca Juga: Polisi Sebut Penembak Istri Prajurit TNI di Semarang Sudah Pelajari Karakter dan Aktivitas Korban
Andika mengecam tindakan penembakan ini dan memastikan bakal memberikan sanksi yang berat terhadap para pelaku. Termasuk suami koban.
Tidak hanya dipecat dari TNI, sejumlah pasal pidana telah disiapkan kepada para terduga pelaku.
Seperti Pasal 340 KUHP perihal pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup.
Baca Juga: Panglima TNI Buru Kopda M, yang Diduga Terlibat Penembakan Istri di Semarang
"Termasuk Pasal 53 juncto Pasal 340 KUHP. Sehingga kita pastikan semua pasal yang dikenakan. Percaya kepada kami, kami akan menuntaskan semuanya," ujar Andika.
RW ditembak orang tidak dikenal di depan rumahnya di Jalan Cemara III, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah, Senin (18/7/2022). Korban mendapat dua luka tembak dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Hasil rekaman CCTV di lokasi kejadian, diketahui pelaku berjumlah empat orang dengan menggunakan dua motor.
Tim gabungan Kodam Diponegoro dan Polda Jawa Tengah telah menangkap empat pelaku yang salah satunya merupakan eksekutor penembakan RW.
Baca Juga: Tangkap Eksekutor Penembakan Istri Anggota TNI, Polisi Imbau Pelaku Lain Menyerahkan Diri!
Selain menangkap pelaku, tim juga mengamankan barang bukti dua unit motor dan sepujuk senjata api yang digunakan pelaku.
Saat ini tim masih memburu Kopda M yang diduga sebagai otak dari penembakan RW.
Kapendam IV Diponegoro Letkol (Inf) Bambang Hermanto menjelaskan Kopda M sempat mengantar sang istri ke rumah sakit dan menunggu hingga pasca-operasi selesai.
Namun setelah itu Kopda M menghilang. Berdasarkan laporan dari komandan Batalyon Yon Arhanud 15/Gelatik Semarang Kopda M dinyatakan Tidak Hadir Tanpa Izin (THTI).
Baca Juga: [FULL] Polisi Ungkap Hasil Prarekonstruksi Penembakan Brigadir J: Adegan Tembak Menembak
Tindakan Kopda M ini sudah masuk dalam tindak pidana militer dan saat ini kasus THTI Kopda M sedang ditangani oleh POM AD.
Adapun Kopda M bertugas di Batalyon Yon Arhanud 15/Gelatik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.