JAKARTA, KOMPAS.TV- Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu mengatakan, ada pengukuhan partai-partai yang memiliki elektabilitas di atas 10 persen pada survei periode Mei-Juni 2022.
Berdasarkan tren elektabilitas parpol, ada 4 partai yang elektabilitasnya berada di atas 10 persen.
“Jadi partai-partai di atas elektabilitas 10 persen ini masih relatif tetap gitu ya, jadi PDIP Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan Partai Golkar. Jadi dari sisi komposisi itu relatif sama,” kata Yohan dalam Sapa Indonesia Pagi, Selasa (21/6/2022).
“Hal yang sama juga di partai papan menengah kita melihatnya di bawah 10 persen gitu ya, ini partai PKB, PKS, Nasdem, PAN, dan PPP.”
Yohan lebih lanjut menuturkan berdasarkan hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan pada Januari dan Juni 2022, konfigurasi elektabilitas parpol tidak jauh berbeda dengan hasil pemilu 2019.
Baca Juga: Kepuasan Publik terhadap Jokowi-Ma’ruf Turun, Demokrat: Ini Kode Keras Rakyat kepada Pemerintah
Dimana partai-partai yang saat ini memiliki kursi di DPR, memang berpeluang lolos masuk Senayan.
“Cuma memang kalau kita lihat naik turunnya elektabilitas, memang Partai Demokrat ada ada tren kenaikan kalau kita lihat,” ujar Yohan.
Tapi, menurut Yohan, tren kenaikan Partai Demokrat adalah hal yang sama dengan ketika PDI Perjuangan berada di luar pemerintahan.
“Jadi ini sebenernya ibarat kayak bandul gitu ya, partai-partai yang berada di luar pemerintahan sebenarnya punya punya insentif elektoral ketika mungkin pemilih tidak melihat Pemilu pasca era 10 tahun Jokowi mungkin mereka sudah mengalihkan pilihan ke pilihan yang lain,” ujarnya.
Baca Juga: Kepuasan Publik ke Jokowi-Ma’ruf Turun 6 Persen, Demokrat Ungkap Ada Dugaan Penurunan Double Digit
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP atau Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyampaikan terima kasih kepada rakyat Indonesia atas kepercayaannya.
Pasalnya berdasarkan sejumlah survei termasuk dari Litbang Kompas semakin banyaknya rakyat yang memilih Demokrat.
“Ini menunjukkan konsistensi peningkatan sejak tahun lalu. Hasil positif ini memicu Demokrat untuk terus berkoalisi dengan rakyat. Memperjuangan dan menyuarakan aspirasi dan harapan rakyat,” ucap Herzaky.
Herzaky mengatakan, setidaknya ada tiga kunci terkait kenaikan elektabilitas Partai Demokrat pada survei Litbang Kompas Juni 2022, yang mencapai 11,6 persen.
Baca Juga: Koalisi Demokrat, PKB dan PKS Tak Mau Buru-Buru Bahas Capres dan Cawapres yang Akan Diusung
Pertama, konsistensi Partai Demokrat menyuarakan dan membantu rakyat yang kesulitan selama dua tahun pandemi.
“Dari menyuarakan aspirasi rakyat di ruang publik, maupun di parlemen, pusat maupun daerah. Begitu pula dengan perjuangan membantu rakyat, dilakukan secara masif oleh kader Partai Demokrat di seluruh pelosok Indonesia secara konsisten,” ucapnya.
“Program-program Partai Demokrat yang menyentuh dan membantu rakyat ini, membuat Demokrat mendapatkan empati dan simpati dari rakyat, yang berujung pada kenaikan elektabilitas.”
Kedua, konsolidasi organisasi yang dilakukan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono juga membuahkan hasil positif.
Baca Juga: Komunikasi Berjalan Intens, Koalisi Demokrat, PKS dan PKB Semakin Nyata
“Soliditas semakin terjaga. Kebersamaan dan loyalitas kader semakin terbentuk,” kata Herzaky.
“Kesatuan gerak langkah organisasi Partai Demokrat di berbagai tingkatan sebagai buah konsolidasi ini pun, memudahkan Demokrat mendekatkan diri dengan rakyat dan melaksanakan program-program yang bermanfaat bagi rakyat.”
Ketiga, lanjut Herzaky, adalah konsistensi membantu rakyat di bawah konsolidasi kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
“Kepemimpinan yang lebih kolaboratif, terbuka, dan menggunakan pendekatan terukur berbasis data, membuat setiap gerak langkah yang diambil Demokrat, sesuai dengan harapan publik,” ujarnya.
“Sehingga direspon dengan baik oleh publik, dan mendapatkan dukungan solid dari para kader Demokrat di seluruh Indonesia.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.