Kompas TV nasional peristiwa

Relief Sarinah Kembali Dipasang, Siapa Pencetus dan Pembuatnya?

Kompas.tv - 14 Juni 2022, 05:05 WIB
relief-sarinah-kembali-dipasang-siapa-pencetus-dan-pembuatnya
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Menteri BUMN Erick Thohir di depan relief Sarinah. (Sumber: Istimewa)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Relief Sarinah yang menampilkan para penjaja dan pelapak sebagai lambang perjuangan rakyat kecil mencari nafkah, kini kembali dipasang.

Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri bersyukur relief dengan tampilan para penjaja dan pelapak yang berjuang mencari nafkah kembali ditampilkan di Mal Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (13/6/2022).

Megawati Soekarnoputri juga memuji tampilan baru Sarinah setelah direnovasi sangat bagus dan indah.

Pernyataan itu disampaikan Megawati Soekarnoputri didampingi Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau Sarinah, Senin (13/6/2022).

“Terutama dipasangnya kembali relief yang ternyata setelah Bung Karno turun tidak jadi presiden, sepertinya relief itu 'disembunyikan' alhamdulilah ditemukan kembali,” imbuhya.

Baca Juga: Tinjau Sarinah Jakarta, Megawati Bersyukur Relief yang Disembunyikan Ditemukan dan Dipasang Kembali

Relief tersebut sebelumnya memang tersembunyi, karena baru ditemukan kembali pada awal tahun 2021 lalu ketika pusat perbelanjaan tertua di Jakarta itu direnovasi.

Menurut catatan harian Kompas, relief yang berusia 50 tahun lebih tersebut tersembunyi di ruang mesin atau ruang AHU di belakang gerai makanan cepat saji. 

Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartat mengatakan, relief berukuran 12 meter x 3 meter itu tidak bisa diakses oleh masyarakat luas sejak tahun 1980-an, Jumat (15/1/2021) dilansir dari Kompas.com

Sebab, ada perubahan tata letak atau desain ruang di gedung yang diresmikan pada tahun 1966 tersebut.

Dicetuskan oleh Bung Karno

Menurut Fetty, proklamator dan presiden pertama Indonesia Soekarno, atau yang dikenal dengan panggilan Bung Karno, yang mencetuskan pembuatan karya seni itu. 

"Keberpihakan pada ekonomi kerakyatan sudah merupakan semangat para pendiri bangsa ini," kata Fetty.

Dia mengatakan, Sarinah dibangun sebagai perwujudan modernisasi.

Ia menambahkan, pada masanya Sarinah merupakan mercusuar kebangkitan ekonomi bangsa yang unggul dan berpihak pada ekonomi rakyat atau istilah saat ini adalah UMKM. 

"Maka relief ini juga terus mengingatkan amanah Sarinah untuk membesarkan mereka," imbuhnya.

Baca Juga: Kunjungi Mal Sarinah, Megawati Ceritakan Sejarah Singkat Marhaen dan Tertawa Bersama Erick Thohir

Pembuat Relief Sarinah

Menurut Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), berdasarkan beberapa ahli sejarah dan seni rupa nasional, relief tersebut dibuat oleh kelompok seniman Yogyakarta pada masa konstruksi tahun 1962-1966. 

"Menurut catatan pencipta tahu pembuatan relief ini adalah kelompok pematung, pelukis dari Yogyakarta," ujar Asikin, salah seorang tokoh dan anggota TACB dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/1/2021) dikutip dari Kompas.com.

Ia menilai, karya seni ini ukurannya sangat epik serta gigantik. 

Bahkan pada saat dibuat sudah menggunakan teknologi pengecoran panel tunggal modern. 

Meski demikian, identitas arsitek atau desainer patung tersebut masih belum diketahui. 

Baca Juga: Ditemani Menteri BUMN Erick Thohir, Megawati Kunjungi Galeri Bung Karno di Gedung Sarinah Jakarta

Kini, relief tersebut kembali dipasang di pusat perbelanjaan Sarinah.

Menteri BUMN Erick Thohir pun menyampaikan izin untuk bisa memperbaiki Sarinah agar generasi muda tidak terputus dengan sejarah.

Ia berharap pemasangan kembali relief tersebut dapat menjadi pengingat sejarah bagi generasi muda.

“Saya rasa Sarinah ini merupakan sejarah yang saat itu hampir terlupakan. Kebetulan ini aset BUMN, jadi saya izin untuk memperbaiki kembali, karena jangan sampai generasi muda terputus dengan sejarah,” ucapnya.

Baca Juga: Tanggapi Pesan Megawati, Erick Thohir Ingin Bikin Bioskop Mini yang Tayangkan Sejarah di Sarinah

Ke depannya, Erick menyampaikan di Sarinah juga akan ada bioskop mini agar pengunjung dapat melihat sejarah secara visual.

“Jangan sampai negara maju tapi melupakan sejarah,” pungkasnya.




Sumber : Kompas TV/Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x