KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Dua subvarian Omicron yang sangat mudah menular mulai terdeteksi di Malaysia pada Kamis (9/6/2022).
Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin menjelaskan pihaknya menemukan subvarian Omicron yakni BA.5 dan BA.2.12.1 untuk pertama kalinya, Kamis (9/6/2022).
"Sejauh ini, faktor risiko masih tetap sama," ungkapnya melalui Twitter pribadinya.
Malaysia has just sequenced two BA.5 and one BA.2.12.1 cases. This is the first time these variant lineages have been detected. Both are categorised by @WHO as VOC-LUM (lineages under monitoring) under the Omicron variant.
— Khairy Jamaluddin (@Khairykj) June 9, 2022
So far, risk factors remain the same.
Sementara itu, subvarian Omicron sudah menjangkiti warga Singapura sejak April 2022.
Dilansir dari Channel News Asia, Singapura tengah bersiap menghadapi gelombang baru Covid-19.
Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung memperkirakan gelombang baru Covid-19 subvarian dari Omicron akan melanda negara itu pada bulan Juli atau Agustus karena penurunan antibodi (kekebalan tubuh) masyarakat.
"Beberapa bulan lagi, ketika antibodi kita mulai menurun, varian BA.4 dan (BA.5) kemungkinan akan merebak pada Juli atau Agustus. Itu perkiraan kami," kata Ong, Rabu (6/6/2022).
Ia menambahkan, perkiraan waktu lonjakan kasus berdasarkan fakta bahwa tren kasus yang mereda di Singapura akan diikuti gelombang lain yang meningkat, sekitar empat hingga enam bulan selanjutnya.
"Dan gelombang paling dominan akan naik, saya kira, merupakan BA.4 atau BA.5," ujarnya.
Di sisi lain, situasi Covid-19 di Indonesia per Kamis (9/6/2022), menunjukkan bahwa terdapat peningkatan jumlah konfirmasi kasus positif sebanyak 556 orang.
Kasus aktif juga bertambah 139 orang, sehingga menjadi 4.061 kasus saat ini.
Daerah dengan kasus aktif tertinggi per Kamis (9/6/2022) adalah Provinsi DKI Jakarta dengan total kasus aktif mencapai 1.736 kasus.
Jumlah tersebut naik secara signifikan sebanyak 532 kasus dari hari sebelumnya, Rabu (8/6/2022) yang dilaporkan sebanyak 1.204 kasus aktif.
Selanjutnya, Provinsi Jawa Barat naik 136 kasus dari hari sebelumnya (326) menjadi 660 kasus.
Pada Kamis (9/6/2022), warga yang sembuh dari Covid-19 tercatat sebanyak 410 orang.
Baca Juga: Jokowi Pastikan Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia Masih Terkendali
Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan bahwa peningkatan kasus di Indonesia pada Rabu (8/6/2022) melebihi kasus yang terjadi pada 22 Mei 2022.
"Jika dilihat pada grafik kasus positif Covid-19 mingguan, terjadi kenaikan 571 atau 31 persen dari kasus tanggal 22 Mei 2022, yaitu dari 1.814 menjadi 2.385 kasus mingguan," kata Wiku saat konferensi pers di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (8/6/2022) dilansir dari Kompas.com.
Menurut Wiku, salah satu pemicu jumlah kenaikan kasus aktif Covid-19 ialah aktivitas masyarakat yang saat ini sudah kembali normal.
"Kelima provinsi berasal dari Pulau Jawa, hal ini sejalan dengan penduduk Indonesia yang terpusat di Pulau Jawa dan aktivitas masyarakat yang saat ini sudah kembali normal bisa menjadi salah satu pemicu kenaikan kasus aktif," ujarnya.
Namun, hingga saat ini, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa dan Bali masih di level 1.
PPKM level 1 itu berlaku sejak 7 Juni hingga 4 Juli 2022.
Sumber : Kompas TV, Kompas.com, CNA
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.