Kompas TV nasional peristiwa

GP Ansor Ingatkan Masyarakat untuk Waspada dengan Lembaga Pendidikan Milik Khilafatul Muslimin

Kompas.tv - 8 Juni 2022, 20:58 WIB
gp-ansor-ingatkan-masyarakat-untuk-waspada-dengan-lembaga-pendidikan-milik-khilafatul-muslimin
Pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Baraja (tengah) dikawal polisi berpakaian preman saat akan dibawa ke Polda Metro Jaya Jakarta, di Polresata Bandar Lampung, Lampung, Selasa (7/6/2022). (Sumber: ANTARA FOTO/Ardiansyah/tom)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) mendorong kepolisian untuk melakukan penyelidikan di sejumlah lembaga pendidikan milik yayasan Khilafatul Muslimin.

Bendahara Umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, Addin Jauharudin menyatakan, dalam informasi yang diterimanya lembaga pendidikan yayasan Khilafatul Muslimin tersebar di 18 kabupaten, kota dan tidak terdaftar di Kementerian Agama.

Secara keseluruhan mereka memiliki 31 lembaga pendidikan dengan 300 orang guru, 1.766 santri dan mahasantri.

Baca Juga: Pengamat Terorisme Ungkap Pola Rekrutmen Khilafatul Muslimin, Masyarakat Diimbau Waspada!

Diduga selama bertahun-tahun organisasi Khilafatul Muslimin sudah bergerak melakukan kaderisasi dan penguatan jaringan se-Indonesia.

"Ini menjadi ancaman serius. Menggunakan nama nama sahabat nabi yang suci sebagai nama lembaga pendidikan mereka. Ini harus dibongkar habis ideologi dan gerakan mereka. Jika tidak, akan menjadi teror di kemudian hari," ujar Addin dalam keterangan tertulisnya yang diterima kompas.tv, Rabu (8/6/2022).

GP Ansor juga mengimbau masyarakat dan tenaga pengajar untuk lebih teliti dalam memilih lembaga pendidikan. 

Menurut Addin, kasus Khilafatul Muslimin menjadi sebuah pelajaran kelompok-kelompok yang kontra akan ideologi Pancasila bisa menggunakan nama-nama sahabat nabi untuk menutupi gerakan organisasi.

Baca Juga: Pengamanan Mako Diperketat Usai Penangkapan Anggota Khilafatul Muslimin

Terlebih, pendidikan yang ditawarkan tidak dipungut biaya.

"Hati hati dalam memilih lembaga pendidikan, terutama pesantren. Jangan karena gratis, apalagi ada embel-embel nama-nama sahabat nabi. Ingat, pimpinan mereka adalah residivis kasus terorisme," ujar Addin.

Addin juga mengapresiasi Polri dalam penegakan hukum terhadap organisasi yang bertolak belakang dengan Pancasila.

Baca Juga: Abdul Qadir Hasan Baraja Ditangkap, Kantor Khilafatul Muslimin di Lampung Tetap Beroperasi




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x