JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah tak setuju dengan konsep kampanye Pemilu 2024 yang hanya berlangsung selama 75 hari.
Menurut dia, masa kampanye dalam pesta demokrasi itu setidaknya berlangsung selama 365 hari atau satu tahun.
Baca Juga: Alasan Kampanye Pemilu 2024 Jadi 75 Hari, DPR: Kurangi Potensi Polarisasi, Optimalkan Sosial Media
"Sedikit, harusnya setahun itu," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/6/2022).
Ia menjelaskan, dengan masa kampanye yang berlangsung selama setahun, nantinya masyarakat bisa mengetahui lebih banyak ihwal gasasan dan konsep calon pemimpin Indonesia.
"Biar keliling, kita ingin tahu orang ini siapa. Orang nggak jelas mau jadi presiden, ya kan. Itu yang saya bilang kampanye itu harusnya panjang biar orang berdebat karena demokrasi itu adalah adu pikiran," katanya.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati durasi masa kampanye untuk Pemilu 2024 akan berlangsung selama 75 hari.
Kesepakatan itu muncul dalam rapat konsultasi perencanaan Pemilu 2024 antara KPU dan DPR pada Senin (6/6/2022).
Baca Juga: Anggota Komisi II: Belum Ada Keputusan Final Tentang Durasi Masa Kampanye Pemilu 2024
“Durasi masa kampanye sudah ditetapkan dan disepakati akan dilaksanakan selama 75 hari,” ujar Ketua DPR Puan Maharani, Senin.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.