JAKARTA, KOMPAS.TV – Sejarawan dan pengamat militer Profesor Salim Salim mengisahkan peran cendekiawan muslim almarhum Nurcholis Madjid atau biasa disapa Cak Nur ketika terjadi gesekan antara militer di masa Orde Baru dan Islam.
Menurut Salim Said yang dikenal sebagai sejarawan militer itu, ketika Orde Baru sedang kuat, Islam sebagai pergerakan kerap dicurigai akan menjungkalkan pemerintahan Soeharto.
Soeharto sendiri menurut penulis buku Militer Indonesia dan Politik dan Gestapu 65 itu adalah merupakan sosok militer dan presiden yang berasal dari kelompok abangan.
Cak Nur dikisahkan oleh Salim Said bisa menenangkan sikap militer saat itu dengan pemikiran dia tentang relasi negara dan Islam.
“Dimensi historis dari pemikiran Cak Nur harus mendapat perhatian mendalam. Bagaimana berubahnya sikap pemerintah orba terhadap Islam di Indonesia. Terutama dari elemen militer yang takut sekali pada Islam,” ungkap Salim Said dalam peluncuran "Center For Nurcholis Madjid Studies" di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis (2/6/2022).
Hubungan negara dan Islam serta militer Orde baru mulai cair karena pemikiran Cak Nur.
Apalagi, menurut Salim Said, di tengah milter orde baru yang sedang gencar mencurigai Islam dan kelompok-kelompok Islam waktu itu.
“Dikemudian hari sikap dan pemikiran Cak Nur bisa menenangkan pihak militer untuk mengurangi kecurigaan kepada umat Islam,” tambahnya.
Baca Juga: Cerita Mantan Hakim MK soal Cak Nur dan Gus Dur yang Jarang Diketahui, Antara Pemikiran dan Praktik
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.