BOGOR, KOMPAS.TV – Badan Intelijen Negara (BIN) terus bertransformasi sebagai lini terdepan keamanan negara.
Kepiawaian mengusung teknologi 4.0 dibuktikan BIN lewat peresmian fasilitas teknologi medical intelligence dan pengembangan smart campus Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN).
Fasilitas medical intelligence Wangsa Avatara BIN dan smart campus Dr. (HC) Ir. Soekarno diresmikan di lingkungan STIN, Bogor, Jawa Barat, pada Senin (30/5/2022).
Selain meresmikan dua fasilitas terbaru, BIN sekaligus melantik taruna mula angkatan 18 Asta Dasa Mahasura.
Peresmian dan pelantikan dihadiri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri selaku inspektur upacara, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco, dan Ketua Komisi I Meutia Hafidz.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Machfud MD, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasona Laoli, dan Menteri Bapenas Suharso Monoarfa turut hadir di acara ini.
Selain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Jenderal Andhika Perkasa beserta seluruh kepala Staf, Jenderal Purn. Hendro Priyono, Marsekal TNI Purn Chappy Hakim, serta tamu undangan lain turut menghadiri peresmian dan pelantikan ini.
Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan mengatakan, pengembangan smart campus STIN mencapai total lahan 15 hektar. Fasilitas dengan tingkat teknologi canggih ini juga diterapkan di smart campus STIN.
“Sekolah tinggi intelijen memiliki beberapa fase menuju one of leading intelligence universities in Asia tahun 2035. Maka, untuk mewujudkan hal tersebut, BIN membangun smart campus yang mengimplementasikan teknologi digital,” ucap Budi Gunawan.
“Peresmian smart campus Dr. (HC) Ir. Soekarno juga sebagai salah satu bentuk implementasi kami. Di mana BIN dituntut bekerja lebih keras, smart, cepat, tepat, akurat, dan lebih kuat,” jelas Budi.
Di dalam smart campus terdapat smart class yang dilengkapi smart board dan LED untuk mempresentasikan materi pembelajaran.
Terdapat smart library yang memungkinkan proses peminjaman literatur tercatat secara digital dan pengaksesan ratusan ribu e-book secara online.
Bacaan yang dapat diakses termasuk dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) hingga koleksi pribadi Kepala BIN.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.