YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Kabar meninggalnya Mantan Ketua Umum Pusat Pimpinan (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii menyisakan duka di hati berbagai kalangan.
Ahmad Syafii meninggal pada Jumat (27/5/2922) pukul 10.15 WIB di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sleman, DIY dalam usia 86 tahun.
Buya Syafii sempat dilarikan ke rumah sakit pada Sabtu (14/5) karena sesak napas dan mendapatkan perawatan dari tim medis.
Baca Juga: Cendikiawan Muslim Buya Syafii Maarif Berpulang, Pengurus Pusat Muhammadiyah Gelar Takziah Virtual
Sayangnya, beliau wafat dan meninggalkan kenangan yang melekat di hati para tokoh Indonesia.
Jenazah Buya Syafii disalatkan di Masjid Gedhe Kauman Kota Yogyakarta dan dimakamkan di Taman Makam Husnul Khotimah, Kulon Progo, Jumat sore.
Terkait pemakaman, setidaknya ada dua tokoh yang bersaksi bahwa Buya Syafii sempat memesan areal makam sebelum meninggal.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang menjadi imam salat jenazah mengatakan, Buya Syafii Maarif sudah mendapatkan firasat bahwa dirinya akan berpulang dan telah memesan tanah makam.
Pemesanan tersebut dilakukan jauh sebelum ini, tepatnya pada 24 Februari. Buya memesan tanah makam yang menjadi tempat peristirahatan terakhirnya kini.
“Pada 24 Februari yang lalu beliau kontak saya, yang mengagetkan perasaan saya, memesan makam di Makam Muhammadiyah, yakni Husnul Khatimah,” kata Haedar, Jumat.
Dalam kesempatan tersebut, Haedar mengungkapkan sosok Buya Syafii di matanya, yakni sosok yang tulus, sederhana, dan terbuka.
Baca Juga: Gus Mus Mengenang Buya Syafii Maarif: Beliau adalah Waliyullah
Senada dengan Haedar, Menko Polhukam Mahfud MD juga mengetahui jika Buya Syafii telah memesan tanah makam di Kulon Progo.
“24 Februari lalu, Syafii Maarif sudah memesan makamnya sendiri di Pemakaman Muhammadiyah di Kulon Progo,” kata Mahfud, mengutip Kompas.com.
Padahal, menurutnya Buya Syafii dapat dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan karena memiliki tanda kehormatan Bintang Mahaputra Utama.
Tanda kehormatan tersebut diberikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2015 lalu.
“Kalau itu mau dilakukan, kita mau memfasilitasi karena itu memang tempatnya pahlawan sekelas Syafii Maarif,” tutur Mahfud.
Baca Juga: Kisah Seorang Muslimah NU Diselamatkan Hidupnya oleh Buya Syafii Maarif
Sebagai informasi, tanda kehormatan Bintang Mahaputra diberikan kepada tokoh yang dianggap berjasa di berbagai bidang dan memiliki pengabdian serta pengorbanan di bidang sosial, politik, ekonomi, hukum, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta darmabakti.
Selain itu, jasanya diakui secara luas di tingkat nasional dan internasional.
Sumber : Kompas TV, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.