JAKARTA, KOMPAS.TV – Bagi Halimah (32) seorang warga Jakarta, sosok Buya Syafii Maarif bukan sekadar Guru Bangsa. Ia adalah sosok yang menyelamatkan hidupnya di masa-masa terberat.
Halimah sendiri adalah seorang muslimah yang berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU) yang merasa kehilangan tokoh bangsa dari Muhammadiyah tersebut.
Ia pun mengisahkan, kejadian itu terjadi pada tahun 2019 lalu ketika ia mengandung anak yang pertama.
“Saya masih hidup hingga hari ini, salah satunya karena Buya Syafii Maarif,” kisahnya di laman facebook miliknya, Jumat (27/5/2022), KOMPAS.TV sudah dapat izin mengutipnya.
Halimah yang dikenal sebagai influencer Parenting itu lantas mengisahkan kejadian tersebut. Sebuah kejadian yang awalnya membuat dirinya depresi. Ia divonis depresi pada Mei 2019 lalu.
“Ketika saya mengandung anak bungsu kami, saya didiagnosa depresi oleh psikolog. Sepanjang kehamilan saya merasakan sedih dan sakit tak berkesudahan,” paparnya.
Ia pun menceritakan, ia harus bolak-balik IGD, pernah 8 kali dalam 2 bulan. Ia mengaku, hal itu lantaran ada ketidakseimbangan hormon dan kimia di otaknya yang menjelma jadi sakit di sana-sini.
“Setiap hari, saya merasa ingin mengakhiri hidup, merasa tidak layak menjadi ibu, merasa tidak pantas menjadi ibu dari bayi di kandungan,” imbuhnya.
Ia pun merasa tidak pantas untuk memberi nama bayi itu. Hingga hampir 7 bulan di kandungan ia merasa tidak kunjung sanggup memberinya nama.
Baca Juga: ‘Saat Gereja Kami Diserang Teroris, Buya Syafii Maarif Langsung Datang Pakai Sepeda Pancal'
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.