"Warga lokal yang mau berenang berkeliling sungai itu enggak cuma bawa badan aja, tapi bawa pelampung (waterproof bag) untuk naruh barang-barang. Jadi kalau berhenti karena capek atau apapun itu, kita bisa berpaku sama pelampung itu," ujarnya.
"Saya sendiri punya tapi enggak pernah dipake karena takut (berenang) dan arus sungainya kenceng," kata dia.
Ditanya soal adanya larangan untuk tidak berenang, Desiree menyebut hal itu biasanya ada saat Swiss memasuki musim dingin.
"Paling setahu saya di Bern-nya kalau lagi winter yang engga boleh (berenang) karena dingin banget," tuturnya
Ia juga mengisahkan, bahwa karakteristik Sungai Aare di beberapa tempat ada yang memiliki bebatuan. Ia menyebut, rekannya yang pernah mengitari sungai dengan perahu pernah mengalami luka di bagian kaki karena terkena batu tersebut.
"Kalau dari atas Sungai Aare itu emang air, tapi sebenarnya di bawahnya tuh banyak batu-batu kali. Dulu pernah ada kejadian, mereka (rekannya) naik perahu boat kakinya tuh sampai robek karena kena batu itu," ujarnya.
Hilangnya Putra Sulung Ridwan Kamil di Sungai Aare Swiss
Diberitakan Kompas.TV sebelumnya, putra sulung Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), dikabarkan hilang akibat terseret arus saat berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss, pada Kamis (26/5/2022).
Dalam keterangan resminya, adik Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzaman, mengatakan bahwa kronologinya bermula saat Eril berenang di Sungai Aare, Bern, bersama adik dan kawannya.
Ketika ingin naik ke permukaan, Eril terseret arus sungai yang cukup deras dan sebelumnya sempat mendapat bantuan dari kawannya.
"Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 26 Mei 2022 siang hari waktu Swiss dengan kondisi cuaca cerah," ucap Elpi dalam keterangan resminya, Jumat (27/5/2022).
Hingga saat ini, pihak kepolisian dan tim SAR masih melakukan pencarian.
Sebagai informasi, keluarga Ridwan Kamil sedang berada di luar negeri. Saat kejadian, Ridwan Kamil tengah melakukan perjalanan dinas di Inggris bersama delegasi Pemprov Jabar.
Sementara istri dan kedua anaknya berada di Swiss untuk mencari sekolah jenjang S2 bagi Eril.
"Kami berterima kasih atas perhatian dan bantuan dari pihak kedutaan besar Indonesia di Swiss maupun kepolisian setempat yang terus berupaya mencari keberadaan Emmeril," ucap dia.
"Kami mohon doa agar Eril dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat dan baik. Dapat berkumpul kembali bersama keluarga dalam keadaan sehat walafiat," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.