JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim dokter Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman, DIY, mengungkapkan kondisi mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Syafii Maarif sebelum meninggal dunia pagi tadi, Jumat (27/5/2022).
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS PKU Gamping dr. Evita Devi Noor Rahmawati mengatakan Buya Syafii Maarif sempat mengalami cardiac arrest (henti jantung) dua kali.
Menurut penjelasannya, pada Kamis (25/5) malam Buya Syafii mengeluhkan sesak napas. Hasil evaluasi tim medis, pasien mengalami serangan jantung ulang dan melakukan penanganan sesuai dengan prosedur standar.
"Semalaman sudah mengeluhkan, merasa tidak nyaman. Namun, ternyata tadi pagi beliau mengalami henti jantung," kata Evita dikutip dari Antara, Jumat (27/5).
"Kemudian dilakukan resusitasi jantung dan paru-paru selama satu jam," imbuhnya.
Seusai upaya satu jam penanganan tersebut, Evita menuturkan jantung Buya Syafii kembali berdenyut.
Namun, lantaran kondisi sumbatan yang sudah terlampau berat maka henti jantung kembali terjadi 40 menit setelahnya di ruang ICCU.
"Pertolongan terakhir tidak bisa kembali seperti awal sehingga kami nyatakan (Buya Syafii) meninggal dunia," jelasnya.
Baca Juga: Tak Ingin Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Buya Syafii Sudah Pesan Makamnya Sendiri
Dalam kesempatan itu, Evita mengatakan, Buya Syafii Maarif sebenarnya sempat dirawat di RS PKU Gamping saat alami serangan jantung pertama pada bulan Maret 2022.
"Serangan jantung pertama sekitar Maret, lalu pulang. Tanggal 14 Mei 2022 masuk lagi," ungkap dia.
Sejak saat itu, kata dia, tim dokter dari RS PKU Muhammadiyah dan tim medis kepresidenan berkoordinasi mengupayakan kateterisasi jantung Buya Syafii.
"Ternyata hasilnya memang pembuluh darah jantungnya ini sudah sulit, sumbatannya terlalu banyak, terlalu keras dan memang sudah sulit untuk pemasangan ring ataupun suatu operasi bypass," kata Evita.
"Kami dari tim medis,dokter jantung, dan tim dokpres pun sudah ke sini sendiri dan melihat sendiri. Kami memutuskan untuk pengobatan yang optimal terlebih dahulu," imbuhnya.
Pengobatan tersebut, menurut Evita, membuahkan hasil positif. Pada saat itu kondisi Buya Syafii mulai stabil dan alat bantu pernapasan mulai dilepas.
"Fisioterapi, bahkan kami sudah merencanakan beliau untuk dipulangkan sebetulnya," kata Evita.
Namun pada Kamis (26/5) malam Buya Syafii mengalami serangan jantung ulang, dan tadi pagi Buya Syafii sempat mengalami henti jantung.
Baca Juga: Puan Maharani Kenang Buya Syafii Maarif: Kedekatan Kami seperti Cucu dengan Kakeknya
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.