JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebanyak 244 butir amunisi kaliber 5,56 milimeter disita Densus 88
Antiteror Polri dari pengeledahan rumah 24 tersangka teroris yang ditangkap di sejumlah
tempat pada Sabtu (14/5/2022) pekan lalu.
Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, selain 244 butir amunisi kaliber
5,56 mm, Densus 88 juga mengamankan senjata api, senjata tajam, amunisi senjata lain hingga alat elektronik.
Total senjata yang disita Densus 88 sebanyak 37 buah, dengan rincian satu pucuk senjata api revolver, delapan pucuk senapan PCP beserta peredam dan penyangga, satu pucuk senapan PCP merah hitam.
Selain itu, sebanyak 22 bilah senjata tajam jenis parang, empat badik, dan satu pisau lipat.
Baca Juga: Densus 88 Tangkap Puluhan Warga Poso dan Ampana Sulteng karena Diduga Terlibat Kelompok Teroris MIT
Kemudian 10 butir amunisi kaliber 38 spesial, dua bungkus amunisi berisi peluru mimis, satu
panah, enam buah anak panah, dua buah magazine senjata M-16 dan 26 unit handphone.
"Pengeledahan oleh Densus 88 ini disaksikan oleh saksi dan masyarakat di sekitar," ujar
Ramadhan saat jumpa pers di Mabes Polri, Selasa (17/5/2022).
Ramadhan menjelaskan, 24 tersangka teroris ini ditangkap secara serentak di sejumlah daerah di Indonesia.
Sebanyak 22 tersangka ditangkap di Sulawesi Tengah, satu tersangka di Bekasi, dan satu tersangka di Kalimantan Timur.
Baca Juga: Puluhan Orang Tewas akibat Serangan Kelompok Teroris di Berbagai Lokasi Burkina Faso
Para tersangka teroris ini tergabung dalam kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) jaringan
Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang menjadi pendukung kelompok Daulah Islamiah Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Mereka yakni MIR, BSS, ETO, MB, IS, FM, TT, SH, H, AWS, DRM, TL, AMW, MR, EA, DM, IS, RK, LY, RK, ISR, MAM, K, FS.
Menurut Ramadhan, 24 tersangka teroris yang ditangkap Densus 88 tersebut telah beberapa kali mengikuti kegiatan idad atau pelatihan.
Baca Juga: Lempar Bom ke Satgas Madago Raya, Anggota Kelompok Teroris Mujahidin Indonesia Timur Ditembak Mati
Melakukan kegiatan baiat kepada Amirul Mukminin Abu al-Hassan al-Hashimi al-Qurashi, pemimpin ISIS yang baru.
"Baiat terhadap Amirul Mukminin ISIS yang baru dilakukan secara mandiri dengan membaca teks yang dikirim oleh tersangka SH di salah satu grup WA mereka," ujar Ramadhan.
Kemudian memberi dukungan kepada MIT berupa berencana bergabung bersama MIT dan membantu penyiapan logistik.
Termasuk amunisi dan menyembunyikan informasi terkait dengan kegiatan MIT Poso.
Baca Juga: Teroris MIT Tinggal Tersisa 1 Orang, Jenderal Andika Tarik Ratusan Prajurit TNI dari Poso
"Mereka juga turut melakukan kegiatan idad di daerah Ampana, Kabupatan Tojo Una-Una,
Sulteng," ujar Ramadhan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.