Hal itu merupakan sistem kewaspadaan yang dibangun terkait bagaimana mengantisipasi penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa.
Kasus ini kemudian mendapatkan perhatian khusus pemerintah, kata Nadia, karena masa mudik Lebaran dan arus balik yang baru saja lewat.
“Karena kebersihan, personal hygiene, itu biasanya akan sangat mempengaruhi dalam proses perjalanan mudik dan balik ini,” ungkapnya.
“Potensi penularan hepatitis ini kan melalui makanan. Oleh karena itu, kami ingin memastikan bahwa masyarakat dalam mudik, kumpul bersama keluarga, halal bihalal tetap memperhatikan hal terkait personal hygiene,” urainya.
Nadia menambahkan, penularan hepatitis yang terbesar adalah melalui makanan. Oleh sebab itu, mencuci tangan menjadi hal yang penting.
“Yang banyak tertular ini kan usia satu sampai enam tahun, yang biasanya kan anak-anak kalau habis pegang sesuatu dia cenderung tidak cuci tangan,” lanjutnya.
Baca Juga: Komisi E DPRD DKI akan Panggil Dinkes Terkait Kasus Hepatitis Akut Misterius
Menjawab pertanyaan, apakah hepatitis akut berat dapat menular di kolam renang?
Nadia mengatakan, tidak ada imbauan dari Kemenkes untuk tidak berenang di tempat umum.
Hanya saja, Nadia menyebut, perlu dibedakan hepatitis dengan leptospirosis yang disebarkan oleh tikus.
“Penyakit leptospirosis ini juga menimbulkan gejala kuning yang cenderung berat,” katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.