Kompas TV nasional kesehatan

Anak-Anak Rentan Terinfeksi Hepatitis Akut Misterius, Simak 7 Tindak Pencegahan dan Gejalanya!

Kompas.tv - 5 Mei 2022, 08:38 WIB
anak-anak-rentan-terinfeksi-hepatitis-akut-misterius-simak-7-tindak-pencegahan-dan-gejalanya
Ilustrasi. Anak-anak menjadi yang paling rentan terinfeksi hepatitis akut misterius. (Sumber: Tribun Jogja/Memorial Regional Health)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Fadhilah

Maka dari itu, anak-anak yang menunjukan gejala di atas sebaiknya segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Lebih lanjut, kasus hepatitis akut misterius tersebut juga memiliki gejala klinis meliputi peningkatan enzim di hati serta sindrom jaundice (penyakit kuning) akut.

Selain itu, ada pula gejala gastrointestinal seperti nyeri abdomen (perut), diare, dan muntah-muntah yang dialami oleh pasien hepatitis akut misterius.

Baca Juga: Hepatitis Akut pada Anak Disebut Serius, IDI Minta Orang Tua Ikut Waspada

Kasus Hepatitis Akut Misterius di Indonesia

Kemenkes mencatat, sudah ada tiga pasien anak di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut, hingga 30 April 2022.

Ketiga pasien tersebut meninggal dunia dalam kurun waktu berbeda, namun belum diketahui penyebabnya.

Kasus Hepatitis Akut Misterius Dunia

Adapun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah menyatakan, status kejadian luar biasa (KLB) untuk kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia.

Pada 5 April 2020, WHO pertama kali menerima laporannya dari Inggris Raya dengan jumlah 10 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya.

Menurut laporan tersebut, kasus hepatitis akut kebanyakan menyerang anak-anak usia 11 bulan hingga 5 tahun di Skotlandia Tengah selama periode Januari hingga Maret 2022.

Selanjutnya, akibat terinfeksi kasus hepatitis akut misterius itu, 17 anak dengan usia berkisar satu bulan hingga 16 tahun memerlukan transplantasi hati dan satu yang meninggal dunia.

WHO pun menekankan, mayoritas kasus yang terdeteksi itu tidak menunjukan adanya gejala demam, sehingga proses investigasinya masih perlu digencarkan.




Sumber : Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x