Kompas TV nasional sapa indonesia

Pemudik Tidak Perlu Persiapan Khusus untuk Kendaraan, Tapi Harus Tahu Syaratnya

Kompas.tv - 30 April 2022, 11:35 WIB
pemudik-tidak-perlu-persiapan-khusus-untuk-kendaraan-tapi-harus-tahu-syaratnya
Pengamat otomotif menyebut pemudik tidak harus menyiapkan hal khusus pada kendaraan saat hendak melakukan perjalanan panjang seperti mudik, namun ada beberapa syarat yang haarus dipenuhi. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemudik tidak harus menyiapkan hal khusus pada kendaraannya saat hendak melakukan perjalanan panjang seperti mudik, namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.

Penjelasan itu disampaikan oleh pengamat otomotif Bebin Djuana, dalam Sapa Indonesia Akhir Pekan Kompas TV, Sabtu (30/4/2022).

"Sebetulnya, ketika kita memelihara kendaraan dengan baik dan benar, tidak ada hal khusus yang harus dipersiapkan,” jelas Bebin. 

“Tentunya kita akan mudik dengan kondisi kendaraan yang fit. Itu yang terpenting.”

Masalahnya, lanjut Bebin, banyak pemilik kendaraan pribadi yang jarang  menggunakan mobilnya selama pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Pemudik Perlu Tahu, Ini Hal-Hal Penting pada Kendaraan yang Perlu Dicek sebelum Mudik

Kendaraan rata-rata jarang dipakai, dan tidak mendapat perhatian serta perlakuan yang baik.

Hal itu, lanjut dia, banyak ditemui di lapangan.

“Servis tidak menentu, bahkan hal terkecil seperti menjaga tekanan angin ban pun tidak dilakukan.”

Kalau hal ini yang terjadi pada kendaraan orang yang berniat mudik, sebaiknya persiapan memang harus dilakukan dengan benar. Misalnya, kapan terakhir ganti oli.

“Ini hal yang paling simpel. Ganti oli dengan filternya.”

Masalahnya, kata Bebin, banyak sekali yang merasa benar, karena mereka merasa baru ganti oli sebelum menempuh perjlanan tiga ribu kilometer.

“Permasalahannya, ganti oli terakhir itu berapa bulan yang lalu. Ini tidak diperhitungkan.”

Menurut Bebin, masih banyak pengendara yang mengganti olinya berdasarkan waktu, tapi banyak juga pengendara yang mengandalkan jarak tempuh.

“Nah, ketika pandemi, dua-dua ini harus saling dikroscek. Ini yang saya lihat paling simpel, paling sederhana, tapi tidak dilakukan.”

Dia menyebut, sejumlah orang mencoba tawar menawar, misalnya menggantinya setelah pulang dari kampung.

Persoalannya, bukan sepanjang apa perjalanan. Mungkin jarak tempuh ke kampung halaman tidak sampai dua ribu kilo, tapi yang tidak diperhitungkan bahwa kendaraan akan didera kemacetan.

“Apakah saat macet mesin dimatikan? AC tetap hidup, masih mendengarkan musik, mesin on. Padahal tiga, empat, enam jam, harus berhenti di tempat.”

Dalam kesempatan itu, Bebin juga menjelaskan tentang hal yang harus diperhatikan oleh pemudik yang mengendarai sepeda motor.

Hal paling penting menurutnya adalah jangan membawa beban berlebih.

Terlebih jika kondisi bannya sudah tidak mendukung.

Baca Juga: Terjebak Macet dan Kehabisan Bensin? Simak Cara Pesan BBM Delivery Pertamina

“Jangan membawa beban berlebih. Beberapa kali saya amati, saya cermati motor yang  melintas di depan saya. Kondisi bannya seperti apa? Banyak yang motifnya sudah hilang.”

“Harus ganti dulu. Jangan belanja dulu, tapi urus yang ini. Karena ini menangkut keselamatan di jalan.Bagaimana mau melakukan pengereman dengan baik ketika kondisi ban sudah tidak mumpuni,” tegasnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x