Terlebih menurutnya EHAC ialah aplikasi yang ditujukan untuk melakukan screnning penelusuran kontak erat terkait dengan penularan COVID-19.
Tak hanya EHAC, Satgas COVID-19 juga mengimbau seluruh pemudik telah melakukan vaksinasi jauh hari sebelum melakukan perjalanan.
Meski begitu, pihaknya pun akan menyediakan posko vaksinasi yang bisa dimanfaatkan pemudik untuk melakukan vaksin booster ataupun melengkapi vaksin primer.
"Pemerintah akan melakukan (vaksinasi COVID-19) di tempat peristirahatan, keberangkatan, dan pos pengecekan. Tidak hanya vaksin booster tapi juga bisa untuk vaksin primer," ujar Hery.
Ia bahkan mengimbau, posko vaksinasi tersebut tidak hanya disediakan di sepanjang perjalanan mudik. Melainkan juga perlu adanya tindakan proaktif dari pemerintah tempat kedatangan pemudik.
"Ada dua pihak yang harus proaktif melakukan vaksinasi mulai dari tempat yang didatangi dan mendatangi," lanjutnya.
Bahkan, pemudik juga perlu memastikan orang-orang yang akan dikunjungi saat mudik sudah menerima vaksin. Terlebih, mayoritas yang dikunjungi pemudik ialah keluarga yang masuk dalam kelompok rentan.
Di kedatangannya adalah memastikan org org tercinta udah terlindungi dg vaksin karena yang didatangi merupakan kelompok rentan.
Ia mengimbau persoalan mudik aman dan sehat bisa menjadi tanggung jawab bersama. Apalagi, COVID-19 masih harus tetap diwaspadai karena masih ada.
"Jadi tanggung jawab kita semua mudik aman dan sehat. Apa yang harus dilakukan masyarakat sudah tahu, regulasinya sudah ada, pembelajarannya sudah cukup tinggi juga. Kita semua harus tetap waspada karena COVID-19 masih ada," pungkasnya.
Baca Juga: Soal Syarat Mudik, Jokowi: Jumlah Pemudik 79 Juta, Jangan Bandingkan dengan MotoGP yang 60.000
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.