Untuk memahami cara kerja 'obat kuat', ada baiknya untuk mengetahui bagaimana proses ereksi. Ereksi pada dasarnya hanya meningkatkan aliran darah ke jaringan spons di penis.
Saat penis mulai ereksi, kadar oksida nitrat dalam darah di dekat penis pun meningkat. Hal ini membuat tubuh memproduksi lebih banyak molekul kecil yang disebut cGMP. Inilah yang membuat pembuluh darah di sekitar penis menjadi lancar.
Kemudian, ada enzim PDE5 yang nantinya akan memecah cGMP. Saat PDE5 berhasil memecah cGMP, maka ereksi akan selesai. Sildenafil bekerja dengan menghambat PDE5 sehingga tidak dapat memecah cGMP. Efeknya, ereksi menjadi lebih lama.
Baca Juga: Pengerjaan Aspal Capai 40 Persen, Persiapan MotoGP Mandalika Ditargetkan Rampung 10 Maret 2022
Berbagai merek suplemen berseliweran, terutama di lokapasar (marketplace). Obat-obat ini mudah didapatkan dan sebagian tidak mengharuskan untuk melampirkan resep dokter. Selain itu, 'obat kuat' untuk pria ini juga dimasukkan ke dalam olahan pangan, seperti kopi.
Tanpa adanya resep dari dokter, tak sedikit yang mengonsumsinya dengan dosis yang tidak tepat. Selain itu, ada kemungkinan kopi yang mengandung obat tersebut dikonsumsi bersamaan dengan obat lain.
Hal ini menimbulkan potensi bahaya yang cukup fatal. Misalnya, ada orang yang mengonsumsi kopi dengan kandungan 'obat kuat' tersebut bersamaan dengan obat untuk penyakit jantung.
Umumnya, obat yang mengandung nitrat, yang biasanya diresepkan untuk masalah jantung, bekerja dengan membiarkan pembuluh darah melebar.
Seseorang yang meminum keduanya sekaligus dapat mengalami tekanan darah secara tiba-tiba sehingga menyebabkan serangan jantung.
Tentu saja itu adalah mimpi buruk semua orang. Niat hati ingin mengobati masalah ereksi, tapi justru menambah penyakit.
Jadi, konsultasikan masalah kesehatan kepada ahlinya, yakni dokter. Konsumsi obat yang memang diresepkan oleh dokter.
Sumber : Kompas.com, Popsci
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.