JAKARTA, KOMPAS.TV - Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengajak para kiai pengasuh pondok
pesantren modern dan tradisional untuk mempersiapkan santri menjadi cendekiawan muslim.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DMI Komjen Pol (Purn) Syafruddin saat silaturahmi dengan para kiai pengasuh pondok pesantren modern dan tradisional di Kantor Pusat DMI, Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Sabtu (5/2/2022).
Syafruddin menjelaskan, persiapan santri untuk menjadi cendekiawan muslim ini untuk menyongsong bonus demografi pada 2030.
Baca Juga: Peringati Harlah ke-96 NU, AHY Nyanyi 'Yaa Lal Wathon' dan Berdoa untuk Kiai hingga Santri
Menurutnya, upaya mendorong hal tersebut para kiai bisa memberi dakwah yang lebih luas, seperti bidang ekonomi, sosial, dan masyarakat.
Sehingga para santri memiliki target untuk menduduki sentral aspek kehidupan bukan hanya sebatas dakwah dan agama.
Sebab, menurut mantan Menteri PAN RB ini, pada 2030 mendatang 70 persen pemimpin merupakan anak muda.
"Cendekiawan itu bukan hanya dakwah, bukan hanya kiai. Tapi kiai ahli ekonomi, kiai ahli pertanian itu Rektor IPB (Arif Satria) beliau menjadi ketua ICMI sekarang," ujar Syafruddin dalam sambutannya.
Baca Juga: Bawa Kompor ke Muktamar, Kisah Unik Warga NU ke Lampung Mencari Berkah Para Kiai
Pada kesempatan yang sama, Sekjen Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM) Gus Lukman menilai dorongan Waketum DMI sangat penting agar membuka peluang para santri untuk ikut berkompetisi dalam bonus demografi.
Menurutnya, ke depan para santri tidak melulu ahli di bidang agama saja tapi juga ahli bidang ekonomi dan sosial.
Lukman juga optimistis yang disampaikan Syafruddin untuk menjadikan para santri cendekiawan muslim bukan hal yang mustahil.
Baca Juga: Jusuf Kalla Soal Pondok Pesantren Terpapar Terorisme: BNPT Jangan Hanya Keluarkan Isu
"Ini (cendekiawan muslim) menjadi penting ke depan dan itu tidak mustahil," ujarnya.
Adapun para pimpinan yang hadir dalam silaturahim di Kantor Pusat DMI, Jalan Matraman Raya,
Jakarta Timur pada Sabtu (5/2/2022) yakni;
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.