Kompas TV nasional peristiwa

Industri Telekomunikasi Diminta Konsolidasi, Indonesia Butuh Kapasitas Bandwith 55 Tbps pada 2025

Kompas.tv - 4 Februari 2022, 21:18 WIB
industri-telekomunikasi-diminta-konsolidasi-indonesia-butuh-kapasitas-bandwith-55-tbps-pada-2025
Ilustrasi perangkat laptop ponsel jaringan internet, media sosial. (Sumber: Shutterstock)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate meminta industri telekomunikasi berkonsolidasi untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia.

Saat ini, kata dia, pemerintah masih terus berupaya melakukan akselerasi transformasi digital dengan melakukan upaya pemerataan pembangunan infrastruktur digital.

Baca Juga: Penting! Begini Tips Hindari Scam di Internet dengan Cek Keaslian Situs Web

Adapun upaya konsolidasi, menurut politikus NasDem tersebut, diperlukan demi menciptakan ekosistem industri telekomunikasi yang lebih baik.

Salah satu yang menjadi sorotan Johnny yakni terkait tata kelola Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) di Indonesia.

Menurut dia, tata kelola SKKL harus berjalan lebih baik dan lebih teratur untuk mendukung agenda transformasi digital nasional.

“Transformasi digital ini untuk kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia, juga untuk kepentingan perusahaan nasional kita," katanya dalam Rapat SKKL bersama operator seluler di Jakarta, Jumat (04/02/2022).

Baca Juga: BPIP Sebut Ada Propaganda Digital Bikin Lemah Indonesia, Apa itu?

"Inilah prasyarat utama dan sekarang waktunya konsolidasi, khususnya di industri telekomunikasi."

Johnny menambahkan, koordinasi dan konsolidasi seluruh penyelenggara layanan telekomunikasi fiber optik khususnya SKKL diperlukan agar bisa mempercepat transformasi digital yang sedang berlangsung.

“Mari kolaborasi dan berjuang bersama-sama. Sekarang waktunya konsolidasi, khususnya di industri telekomunikasi," ucap Johnny.

"Karena kita sedang masuk ke tahap baru yakni transformasi bahkan akselerasi transformasi digital."

Baca Juga: Acer Gelar Penghargaan Nasional untuk Sekolah yang Siap Transformasi Digital

Johnny menuturkan, salah satu hal yang menjadi tantangan dalam pengelolaan SKKL yaitu berkaitan dengan ketidakberimbangan antara bandwith domestik dan internasional per kapita.

Dibandingkan tahun 2019, kapasitas bandwidth per kapita nasional hanya berkisar 0,063 dengan ranking cukup rendah di ASEAN.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x