JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo meminta masyarakat tidak panik dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 akibat varian omicron.
Presiden Jokowi menyatakan lonjakan kasus ini akan terus terjadi dalam beberapa minggu ke depan. Namun pemerintah sudah melakukan persiapan dalam menghadapi peningkatan kasus positif Covid-19.
Pemerintah telah membuat strategi dalam menghadapi varian Omicron. Semisal fasilitas kesehatan sudah menyesuaikan karakter varian Omicron yang berbeda dari sebelumnya.
Baca Juga: Jokowi: Tidak Semua Kasus Covid-19 Omicron Membutuhkan Layanan RS, Cukup Isoman
Kemudian penanganan yang dilakukan juga dilakukan berbeda dengan peningkatan kasus di tahun sebelumnya.
Untuk hal ini pemerintah telah menyiapkan layanan telemedicine, baik melalui aplikasi maupun pelayanan kesehatan melalui saluran telepon.
Presiden Jokowi juga menyatakan tidak semua pasien Covid-19 varian Omicron membutuhkan layanan langsung karena gejalanya tidak membahayakan.
Ketika hasil tes PCR dinyatakan positif, tanpa ada gejala dapat dilakukan dengan isolasi mandiri di rumah selama lima hari.
Baca Juga: RSPI Sulianti Saroso Sudah Terima 135 Pasien Omicron, Dua Meninggal
Jika mengalami gejala batuk, flu dan demam dapat menggunakan layanan telemedicine atau ke puskesmas, atau ke layanan kesehatan terdekat.
"Yang paling penting meminimalkan kontak. Ini akan mencegah penyebaran yang lebih luas," ujar Presiden Jokowi dikutip dari kanal YouTube Sekeretariat Presiden, Sabtu (29/1/2022).
Presiden Jokowi menambahkan dengan isolasi mandiri di rumah untuk pasien tanpa gejala dan menggunakan fasilitas telemedicine, maka beban fasilitas kesehatan dari puskesmas sampai rumah sakit bisa berkurang.
Baca Juga: Ini Gejala Umum Pasien Covid-19 yang Terinfeksi Varian Omicron
Hal ini penting agar fasilitas kesehatan dapat lebih fokus menangani pasien dengan gejala berat maupun pasien penderita penyakit lain yang membutuhkan layanan intensif.
"Saya minta bapak, ibu, saudara-saudara sekalian tetap tenang, tidak panik, laksanakan selalu protokol kesehatan, kurangi aktivitas yang tidak perlu," ujar presiden.
"Saya mengajak saudara-saudara sekalian menjaga kesehatan diri masing-masing sebaik-baiknya untuk meningkatkan imunitas," sambung Presiden Jokowi.
Dikatahui sehingga secara akumulatif ada 4.330.763 kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga saat ini, Sabtu (29/1/2022).
Baca Juga: Kasus Covid-19 Mulai Naik, Ini 3 Sifat Varian Omicron yang Harus Diketahui
Jumlah tersebut setelah adanya penambahan 11.588 kasus baru Covid-19 dari hasil pemeriksaan terhadap 383.401 spesimen dalam 24 jam terakhir.
Berdasarkan data tersebut, kasus baru pasien konfirmasi positif Covid-19 tersebar di 33 provinsi. Tercatat pula ada lima provinsi dengan penambahan kasus baru dalam jumlah tinggi.
Kelima provinsi itu yakni DKI Jakarta (5.765 kasus), Jawa Barat (2.525 kasus), Banten (1.911 kasus), Jawa Timur (363 kasus) dan Bali (325 kasus).
Penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 510 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.