JAKARTA, KOMPAS.TV- Ali Fauzi mendekati Sudirman Thalib, Agung Leksono dan Nyoman Rencini. Ali yang berperawakan gempal itu, adalah adik dari trio pelaku Bom Bali 2002, Ali Ghufron, Amrozi, dan Ali Imron.
Meski Ali Fauzi tidak terlibat langsung dalam peristiwa di Bali, Namun sosok dan perannya dalan jaringan Jamaah Islamiyah sangat vital.
Sementara Sudirman Thalib adalah korban Bom Kedutaan Australia (2004), Agung korban bom Kampung Melayu (2017) dan Nyoman Rencini korban Bom Bali (2002).
Namun sore itu, dalam acara "Bincang Siang & Diskusi Bersama Pimpinan Redaksi Media “Terorisme, Korban, dan Media” Aliansi Indonesia Damai dari (AIDA) di Jakarta, Kamis (9/12/2021), mereka tampak hangat.
Ali Fauzi, setelah memaparkan sejumlah testimoni, mendekati tiga penyintas aksi terorisme itu. Dia memeluk Sudirman Thalib, yang sebelah matanya buta akibat peristiwa tak berperikemanusiaan itu.
Ali juga menyapa Agung dan Nyoman Rencini dan keempatnya berbincang hangat.
Menurut Ali Fauzi, ketika menjadi bagian dari kelompok teroris, sikapnya kepada yang berbeda pandangan politik dan agama sangatlah keras.
Hingga pada suatu kesempatan setelah tertangkap oleh aparat keamanan Filipina pada 2004, yang membuatnya dideportasi ke Indonesia dan menjalani hukuman, perlahan dia mulai dipertemukan dengan para korban.
Salah satunya seorang lelaki yang kakinya harus diamputasi karena terkena serpihan bom. "Mas Ali Fauzi, saya sudah memaafkan Anda," kata Ali menirukan sosok lelaki pemaaf itu. Dia juga bertemu dengan warga Belanda, korban Bom JW Marriot 2009, Max Boon yang kedua kakinya sudah diamputasi.
Pernyataan memaafkan dari para korban membuat Ali remuk hatinya. "Hati saya hancur. Kalau saya jadi mereka, saya belum tentu bisa memaafkan," kata Ali dalam kesaksiannya.
Baca Juga: Sempat Tertunda, Sidang Munarman untuk Kasus Terorisme Digelar Terbuka Terbatas Hari Ini
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.