JAKARTA, KOMPAS.TV – Efektivitas kinerja Kabinet Indonesia Maju dapat turun di sisa tiga tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maa’ruf Amin. Resiko turunnya kinerja ini berkaitan dengan suhu politik jelang Pemilu 2024.
Demikian pendapat Direktur Eksekutif Para Syndicate Ari Nurcahyo dalam diskusi publik daring bertajuk "Setelah 2 Tahun Jokowi-Ma’ruf: Pandemi, Legasi, dan Tahun Politik" yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube PARA Syndicate, Jumat, (22/10/2021).
"Kinerja Kabinet Indonesia Maju tentu akan menurun karena persoalan loyalitas menteri dan fokus kerja," kata Ari Nurcahyo.
Baca Juga: Unjuk Rasa Kinerja Dua Tahun Pemerintah Ricuh
Menurut Ari Nurcahyo keadaan suhu politik saat ini cenderung naik dalam menjelang Pemilu 2024.
Bahan saat ini, ketika usia Kabinet Indonesia Maju baru dua tahun, menurut Ari, telah terjadi fenomena usung-mengusung capres-cawapres di ruang publik.
Selain itu, ada pula perang hasil survei kandidat calon presiden dari beberapa menteri yang tengah menjabat, deklarasi relawan pendukung, bahkan koalisi partai.
Baca Juga: Raih Piala Thomas hingga Pertumbuhan Ekonomi, Ini Prestasi Dua Tahun Jokowi Menurut Fadjroel Rachman
Selanjutnya, Ari Nurcahyo mengatakan bahwa tensi politik yang meningkat dengan melibatkan politik identitas ataupun polarisasi politik dikhawatirkan pula terjadi pada 3 tahun ke depan menjelang Pilpres 2024.
Oleh karena itu, dia berharap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf dapat mengantisipasi kemunculan politik identitas ataupun polarisasi politik itu sedini mungkin.
"Politik identitas dan polarisasi politik harus kita waspadai sedini mungkin jangan sampai terulang seperti 2019, apalagi makin parah," ucap Ari.
Baca Juga: Survei Dua Tahun Masa Jabatan Jokowi-Ma'ruf Amin, Tingkat Kepuasan Publik Menurun
Dalam diskusi yang ditujukan untuk mengevaluasi 2 tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin serta proyeksi menuju 3 tahun yang tersisa itu, Ari Nurcahyo juga memaparkan sejumlah tantangan utama dari lima program kerja prioritas Jokowi-Ma’ruf ke depannya.
Pertama adalah tantangan percepatan pembangunan sumber daya manusia yang berhadapan dengan disrupsi teknologi di bidang pendidikan akibat pandemi.
Kedua, pengaturan skala prioritas dan penanganan terhadap pembengkakan biaya pembangunan infrastruktur.
Ketiga, penyederhanaan segala bentuk legalisasi di DPR terkait sejumlah rancangan undang-undang. Keempat, peningkatan efisiensi penyederhanaan birokrasi dalam pemerintahan dan yang terakhir adalah penyelesaian krisis serta resesi ekonomi akibat pandemi COVID-19.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.