Melansir Tribunnews.com, Aiptu Zakaria pernah mengatakan, kegiatannya membuat konten di platform YouTube berawal dari tujuan untuk dokumentasi tugas-tugasnya.
"Pertama sih (video-video di YouTube itu) dibuat untuk dokumentasi pribadi. Selain buat dokumentasi pribadi, juga buat dokumentasi tim," ujar Aiptu Zakaria.
Selain itu, Aiptu Zakaria juga berharap dokumentasinya bisa menjadi edukasi bagi masyarakat supaya tetap waspada terhadap segala potensi kejahatan di sekitar mereka.
Saat ditanya besar mana penghasilan sebagai Youtuber dengan gaji sebagai anggota polisi, Aiptu Zakaria tidak menjawab gamblang.
"Sama aja sih," beber Aiptu Zakaria, begitu singkat.
Baca Juga: Alasan Polisi 'Artis' Aipda Ambarita dan Aiptu Jack Dimutasi ke Humas Polda Metro Jaya
Diketahui, Aiptu Zakaria yang berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat, ternyata memiliki garis keturunan polisi dalam keluarganya.
Aiptu Zakaria mengungkapkan, ayah dan kakeknya juga merupakan seorang polisi saat diwawancara oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo, 22 Juni 2021 lalu.
Dari situ kemudian timbul keinginan menjadi polisi hingga akhirnya mendaftar sebagai polisi di Polda Metro Jaya.
"Cita-cita gue itu jadi polisi. Pekerjaan nomor satu," paparnya sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Menurut pengakuan polisi berambut gondrong tersebut, selama 25 tahun bertugas sebagai polisi, telah banyak kasus kriminal membahayakan dirinya.
Salah satunya, Aiptu Zakaria menceritakan, pengalaman diberondong tembakan 11 peluru hingga bersarang di dalam tubuhnya.
Pertitiwa tersebut terjadi ketika Aiptu Zakaria tengah mengungkap kasus perampokan, tepatnya pada 7 Novemver 2007.
Untungnya, hujan peluru itu tak sampai merenggut nyawanya meski kala itu Aiptu Zakaria sedang tak menggunakan rompi antipeluru.
Sumber : Kompas.com/Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.