Rocky Gerung: Analis Dunia terutama Australia dan AS Nilai Jokowi Gagal dalam Semua Hal

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat Politik Rocky Gerung tidak sepakat dengan Profesor Singapura Kishore Mahbubani yang menyebut Presiden Jokowi jenius dalam memimpin negara.

Menurut Rocky Gerung, berdasarkan analis Australia dan Amerika Serikat, Presiden Jokowi adalah kepala pemerintahan yang gagal.

“Seluruh analis dunia, terutama Australia dan Amerika, memperlihatkan Presiden Jokowi gagal dalam semua hal,” kata Rocky Gerung di Kompas TV, Jumat (8/10/2021).

Rocky Gerung mengatakan, seharusnya analis Singapura Kishore Mahbubani melakukan riset secara mendalam sebelum menyimpulkan Jokowi jenius. Tidak hanya itu, Mahbubani juga sepatutnya melakukan perbandingan hasil riset dengan analis Australia dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Mendagri Telah Kirim 27 Nama Calon Tim Seleksi KPU-Bawaslu ke Jokowi

“Dia (Kishore Mahbubani) harusnya bikin riset si Profesor ini kan, tapi saya baca dia cuma wawancara doang itu presiden atau bahkan email-emailan, ya pastilah presiden tunjukkan kejeniusannya,” ujarnya.

“Kan mestinya sebagai analis NUS (National University of Singapore) dari Singapura ini lakukan riset dengan perbandingan apa yang dilihat, diriset di Australia di Amerika,” tambahnya.

Sebelumnya, Kishore Mahbubani memberikan pujian pada Presiden Jokowi melalui artikel yang dipublikasikan berjudul The Genius of Jokowi pada 6 Oktober 2021. Dalam tulisannya, Mahbubani menuliskan capaian Jokowi selama 7 tahun menjadi Presiden Republik Indonesia.

Hal penting yang disampaikan oleh Mahbubani, Jokowi disebut mampu menjaga stabilitas politik, bahkan menyatu dengan lawan politiknya. Bahkan dalam tulisannya, Mahbubani menyebut tidak dapat disangkal Jokowi adalah pemimpin paling efektif.

Dia juga menjabarkan program-program yang dijalankan Jokowi terkait pendidikan, sosial, dan infrastruktur.

Bagi Mahbubani, keberhasilan Presiden Indonesia Joko Widodo layak mendapat pengakuan dan penghargaan yang lebih luas. Menurutnya, Jokowi memberikan model pemerintahan yang baik yang dapat dipelajari oleh seluruh dunia.

Baca Juga: Jokowi Sebut KTT G20 di Bali Jadi Ajang Unjuk Diri Indonesia Soal Penanganan Pandemi

Mahbubani juga menyebut, Jokowi memimpin salah satu negara yang terkenal paling sulit diperintah di dunia.

Sebagai informasi, Kishore Mahbubani adalah Profesor Asia Research Institute National University of Singapore. Mahbubani meraih sejumlah penghargaan, di antaranya masuk sebagai 50 pemikir dunia terbaik versi Majalah Prospect, 2014.

Kemudian, dia juga tercatat sebagai satu di antara 50 intelektual teratas di dunia versi Financial Time, 2009. Lalu Mahbubani juga menjadi bagian di antara 100 intelektual publik dunia versi Foreign Policy and Prospect 2005.