"Ini (molnupiravir) bisa jadi alternatif lain dari favipiravir. Kalau hanya mengandalkan favipiravir kan juga jumlahnya terbatas karena seluruh dunia membutuhkan," ujarnya.
Sementara terkait cara kerjanya, dia menjelaskan obat molnupiravir mirip dengan favipiravir, yakni menghambat reproduksi virus.
"Sebenarnya kalau secara spesifik sangat mirip dengan (obat) favipiravir karena (obat) bekerjanya di satu enzim yang namanya RNA-dependent RNA polymerase," ungkapnya.
Baca Juga: Mengenal Molnupiravir, Calon Pil untuk Pasien Covid-19
Menkes RI Sebut Tengah Kaji Obat Molnupiravir
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pihaknya kini tengah melakukan kajian dan uji klinis terhadap obat-obatan Covid-19, termasuk Molnupiravir.
"Seperti yang sekarang lagi ramai didiskusikan molnupiravir. Jadi obat-obatan tersebut sudah kita approach pabrikannya dan kita sudah juga merencanakan untuk, beberapa malah sudah mulai uji klinis," kata Budi dalam keterangan pers virtual, Senin (4/10/2021).
Bahkan menurut pengakuannya, Kemenkes akan menggandeng Rumah Sakit dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan rumah sakit untuk melakukan vertikal review dan uji klinis obat baru tersebut,
Budi menambahkan pihaknnya juga sudah melakukan pendekatan pada produsen obat-obatan Covid-19 tersebut.
"Akhir tahun kita mengetahui apakah obat-obatan ini cocok untuk masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: IDI: Obat Molnupiravir Tidak Bermanfaat Bagi Orang yang Miliki Gejala Covid-19 Berat
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.