Kompas TV nasional politik

Teluk Jakarta Tercemar Parasetamol, PKS: Bukti Buruknya Pengelolaan Limbah Farmasi

Kompas.tv - 4 Oktober 2021, 20:41 WIB
teluk-jakarta-tercemar-parasetamol-pks-bukti-buruknya-pengelolaan-limbah-farmasi
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta pemerintah lebih memperhatikan nasib buruh setelah pengesahan UU Cipta Kerja (Ciptaker). (Sumber: dpr.go.id)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS TV - Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama sejumlah peneliti dari Universitas Brighton Inggris menemukan adanya kandungan parasetamol yang cukup tinggi di dua titik di perairan Teluk Jakarta. 

Fenomena ini pun membuat sejumlah pihak bereaksi. Salah satunya, anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani. 

Baca Juga: Teluk Jakarta Terkontaminasi Paracetamol, Peneliti Minta DKI Perkuat Regulasi Limbah Industri

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini menilai, tingginya kadar parasetamol di Teluk Jakarta menunjukkan buruknya pengelolaan limbah farmasi. 

"Tingginya kadar parasetamol tentu berbahaya bagi kehidupan biota laut dan juga manusia yang mengonsumsi makanan dari laut. Kondisi ini menunjukkan cara pengelolaan limbah farmasi yang buruk dan tidak tertata dengan baik," kata Netty dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas TV, Senin (04/10/2021). 

Menurut dia, pengelolaan limbah farmasi harus menjadi perhatian pemerintah. Apalagi pada saat pandemi, yang mana konsumsi obat-obatan meningkat yang berdampak pada tingginya limbah.

Ia mendesak pemerintah agar mengatur tata kelola limbah farmasi dengan tegas, terutama pengelolaan limbah cair, baik yang diproduksi rumah tangga maupun pabrik. 

"Sikap tegas diperlukan agar tidak berdampak buruk pada kerusakan lingkungan. Harus ada sanksi bagi rumah tangga, apartemen, industri dan lain-lain yang membuang limbah cair sembarangan," katanya. 

Selain sanksi, kata Netty, pemerintah juga harus melakukan edukasi kepada publik terkait pemakaian produk farmasi yang benar. 

"Edukasi dan sanksi akan membuat masyarakat lebih bertanggung jawab soal pengelolaan limbah. Sisa obat yang tidak digunakan, tidak boleh dibuang sembarangan," kata Netty. 

Baca Juga: Peneliti BRIN: Kandungan Paracetamol di Teluk Jakarta Berpotensi Merusak Sistem Reproduksi Kerang

Tak hanya itu, ia meminta agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera melakukan investigasi penyebab tingginya kadar parasetamol di perairan Teluk Jakarta. 

"Apakah ini akibat konsumsi masyarakat yang tinggi atau memang berasal dari industri atau rumah sakit yang sistem pengelolaan air limbahnya sembarangan. Tindak tegas apabila terjadi kelalaian agar menjadi pelajaran bagi yang lainnya tentang pentingnya menjaga lingkungan," katanya.
 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x