YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Peristiwa dugaan keracunan makanan massal kembali terjadi di Indonesia. Kali ini terjadi di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Ratusan warga mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan pada acara tausiyah di Desa Pakabba, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Rabu malam (29/9/2021).
Peristiwa keracunan makanan di Indonesia setidaknya telah terjadi sebanyak belasan kali. Berikut data kasus keracunan makanan tersebut:
1. Kabupaten Sumba Barat Daya
Dilansir Kompas.com, Rabu (6/1/2021), puluhan orang megalami keracunan makanan. Dua orang di antaranya meninggal dunia.
Dua korban meninggal merupakan warga Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT). Korban meninggal dunia diduga akibat keracunan ikan pada Minggu (3/1/2021).
"Dua (orang) meninggal. Laki-laki umur 60 tahun. Perempuan juga (umur) 60 tahun. Lansia," kata Kapolsek Kodi Bangedo AKP Agus Suprianto melalui sambungan telepon.
Baca Juga: Seratus Warga Takalar Diduga Keracunan Makanan, Satu Anak Meninggal
2. Kabupaten Cianjur
Dua warga Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meninggal dunia diduga akibat keracunan usai mengonsumsi oncom.
Pada Rabu (4/2/2021), seorang korban bernama Aidah (50), warga Kampung Tugu Sari, Kelurahan Sayang, meninggal. Sehari kemudian, Kamis (4/2/2021), anak korban bernama Neng Fuzi Fauziah (20) juga meninggal dunia.
Selain kedua korban meninggal, suami dan ayah korban, Dedi Sunardi (56) selamat kendati sempat mengalami gejala keracunan.
Berdasarkan informasi dari keluarga korban, sebelum mengalami gejala keracunan, ketiga korban sempat makan nasi tutug oncom.
"Katanya ada yang ngasih oncom beberapa hari lalu. Namun, baru diolahnya Senin kemarin, dibakar atau dibuatkan tutug oncom," kata Nanang (50), tetangga korban.
3. Kabupaten Nganjuk
Sebanyak 44 relawan dan pengungsi di lokasi bencana longsor, di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, diduga keracunan makanan.
Peristiwa ini terjadi di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (18/2/2021) malam.
Puluhan orang ini sebelumnya menyantap makanan bantuan berupa mie ayam. Kepolisian Resor (Polres) Nganjuk membawa sampel mie ayam ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara untuk dilakukan food security test.
Tim memeriksa kandungan mi, kuah, sayuran, saus, kecap, dan bumbu minyak. Hasil tes menyebut bahwa sampel makanan itu mengandung formaldehyde dengan tingkat security 10.
Akibat kejadian itu, 33 orang mengalami gejala ringan, sehingga dirawat jalan. Sebanyak 3 orang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nganjuk, 1 orang dirawat di RS Bhayangkara, dan 7 orang dirawat di Puskesmas Ngetos.
4. Timika
Pada Sabtu (27/2/2021), puluhan anak di Timika, Papua diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan di acara ulang tahun.
Susanti Runbou, salah satu orangtua korban, mengatakan, kegiatan itu berlangsung Sabtu sore.
Sepulang mengikuti acara itu dan menyantap makanan yang disediakan, anaknya mengalami pusing, mual dan muntah-muntah. Sang anak kemudian dibawa ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Charitas untuk mendapatkan perawatan medis.
"Saat di rumah usai Magrib, anak saya mengeluh pusing, mual dan muntah, jadi kami bawa ke rumah sakit," kata Susanti di rumah sakit, Minggu (28/2/2021) dini hari.
Acara ulang tahun itu dihadiri sekitar 50 undangan.
Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata mengatakan, pascalaporan tersebut, personel mengevakuasi para korban.
"Kami kemudian mengevakuasi korban satu per satu ke Charitas dengan mobil patroli, karena sebagian warga tidak memiliki kendaraan," kata Era kepada wartawan di rumah sakit, Minggu dini hari.
Total warga yang mendapat perawatan di RSMM Charitas sebanyak 34 anak-anak dan 11 orang dewasa.
Baca Juga: Polres Karawang Selidiki Penyebab Keracunan Massal
5. Kabupaten Hulu Sungai Utara
Sebanyak 21 balita di Desa Datu Kuning, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan (Kalsel), diduga keracunan makanan di acara yang digelar posyandu Desa Datu Kuning pada Senin (8/3/2021) sore.
Mereka kemudian dilarikan ke puskesmas pada malam harinya, saat para balita mengalami mual disertai muntah-muntah.
"Diduga keracunan kimia makanan," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan HSU, Danu Fotohena kepada wartawan, Senin malam.
Saat kegiatan, petugas posyandu menyiapkan beberapa menu makanan kepada para balita dan orang tuanya. Di antaranya, nasi kotak dan soto Banjar. Danu menduga, para balita keracunan setelah menyantap soto setelah disuapi oleh orang tua masing-masing.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.