JAKARTA, KOMPAS.TV – Lima remaja di Berau, Kalimantan Timur, tewas setelah menenggak empat liter campuran hand sanitizer dan air yang dikira ciu.
Berdasarkan keterangan dari Satuan Reserse Kriminal Polres Berau, pelaku hanya berniat untuk membuat rekannya sakit perut dan tidak mengetahui jika hand sanitizer bisa mengancam nyawa seseorang.
Hingga kini, polisi masih mempertimbangkan proses hukum yang akan diberlakukan kepada pelaku, mengingat pelaku masih berusia 15 tahun.
Baca Juga: Dikira Ciu, 5 Remaja di Kaltim Tewas Usai Menenggak 4 Liter Hand Sanitizer Dicampur Air
Berkaca dari insiden tersebut, kenali lebih dalam apa kandungan hand sanitizer dan bahayanya jika dikonsumsi.
Melansir dari laman resmi CDC, Sabtu (18/9/2021), hand sanitizer berbasis alkohol umumnya mengandung etanol atau isopropanol dan metanol yang berfungsi untuk mendisinfeksi tangan.
Pandemi Covid-19 meningkatkan kesadaran kebersihan diri, termasuk kebersihan tangan. Selain mencuci tangan, penggunaan hand sanitizer meningkat tinggi karena dianggap lebih efisien dan efektif membunuh virus yang menempel di permukaan kulit.
Hand sanitizer berbasis alkohol dalam bentuk cairan, gel, atau busa setidaknya mengandung 60 persen etil alkohol (etanol) atau 70 persen isopropopil alkohol (isopropanol).
Pihak CDC merekomendasikan produk hand sanitizer harus mengandung 60-95 persen alkohol (60 persen etanol atau 70 persen isopropanol).
Kasus di Berau, Kaltim, ternyata bukan hal pertama yang terjadi. Dari 1 Mei hingga 30 Juni 2020, CDC mencatat 15 kasus keracunan metanol telah dilaporkan di Arizona dan New Mexico karena mengonsumsi hand sanitizer berbasis alkohol.
Dari 15 kasus tersebut, empat orang meninggal dunia dan tiga orang berhasil selamat, namun harus menderita gangguan penglihatan.
Baca Juga: Kreatif! Limbah Batok Kelapa Diolah Menjadi Hand Sanitizer dan Antiseptik
Dalam laporan yang diterima CDC, kasus keracunan metanol ini memiliki efek klinis awal, seperti sakit kepala, penglihatan kabur, mual, muntah, sakit perut, kehilangan korrdinasi, dan penurunan tingkat kesadaran. Efek klinis yang lebih parah meliputi kejang dan kebutaan parah.
Tak sedikit korban keracunan hand sanitizer yang berakhir meninggal. Sementara itu, mereka yang selamat mungkin harus menderita gangguan penglihatan permanen.
Sumber : Kompas TV/CDC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.