Namun untuk mencapai hal tersebut, diperlukan solidaritas, kerja sama, kolaborasi kemitraan, dan bersifat inklusif.
"Inklusivitas akan menjadi salah satu kata kunci dalam Presiden G20 Indonesia," terangnya.
Retno juga menegaskan, Presiden G20 Indonesia tidak hanya memperhatikan kepentingan anggota G20 saja, namun juga kepentingan negara berkembang.
Menurut dia, hal tersebut memang merupakan politik luar negeri Indonesia.
"Indonesia secara konsisten menjadi bagian dari solusi perbedaan dan selalu menyuarakan kepentingan negara berkembang ini akan kita lanjutkan pada saat Indonesia memegang Presidensi G20," tambahnya.
Retno menuturkan, Indonesia akan memberikan perhatian besar kepada negara berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Termasuk negara-negara kepulauan kecil di Karibia.
"Kita juga akan merangkul keterlibatan berbagai kalangan perempuan, pemuda, akademisi, dunia usaha dan parlemen," tambah Retno.
Selain itu, tambahnya, kesehatan, pembangunan berkelanjutan, dan perhatian besar akan diberikan kepada UMKM dan ekonomi digital yang menjadi penggerak ekonomi di masa pandemi.
"Kita juga ingin mendorong pengakuan atas peran penting dan pemberdayaan tenaga kerja di dalam dunia kerja," tambahnya.
"Ada juga forum bisnis dan kemitraan di sektor infrastruktur dan investasi kesehatan kita perlu memperkuat sektor-sektor tersebut untuk mencapai pemulihan pertumbuhan," tutur Retno Marsudi.
Baca Juga: Italia Dorong KTT Luar Biasa G20 Akhir Pekan Ini untuk Bahas Afghanistan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.