"Yang terakhir nanti setelah dilakukan vaksin tentu harus dilakukan pemantauan, dengan catatan bagaimana dengan perkembangan bayi selama kehamilan dan juga sampai dengan persalinan," jelas Prof Budi.
"Oleh karena itu dari POGI sudah menyiapkan form pencatatan bersama-sama Kemenkes dan BKKBN akan memantau semua ibu-ibu hamil yang mendapatkan vaksinasi," lanjutnya.
Sementara itu, Prof Budi mengatakan vaksin yang akan diberikan bagi ibu hamil, yaitu Sinovac dan AstraZeneca. Pasalnya, jenis vaksin bagi ibu hamil ini akan disesuaikan dengan ketersediaan.
Diketahui, dalam uji klinis yang sudah dilakukan dua vaksin tersebut dinyatakan aman diberikan kepada ibu hamil.
Sementara stok vaksin Moderna yang sudah ada di Indonesia akan digunakan sebagai suntikan dosis ketiga bagi para tenaga kesehatan. Terutama bagi mereka yang sudah mendapat vaksin dosis kedua jenis sinovac.
Baca Juga: KAI Buka Layanan Vaksinasi Gratis Covid-19 di Tujuh Stasiun, Mana Saja?
"Jenis vaksinnya bisa apa saja tapi paling banyak Sinovac. Moderna itu khusus untuk nakes dosis ketiga, itu juga kalau dia sudah dapat dua dosis Sinovac," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah mengumumkan akan memberikan suntikan ketiga vaksin Covid-19 sebagai booster atau penguat imun bagi tenaga kesehatan (nakes) menggunakan vaksin Moderna.
Hal ini diungkapkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam jumpa pers virtual, Jumat (8/7/2021). Menurutnya, pemberian vaksin dosis ketiga untuk nakes ini penting karena mereka setiap hari melayani pasien di tengah lonjakan kasus Covid-19 belakangan.
Keputusan penggunaan vaksin Moderna, kata Budi, sudah melalui diskusi dengan Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) dan Kelompok Penasihat Teknis Imuniasasi Indonesia (ITAGI).
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.