"Pernah daftar sebagai caleg PSI, tapi enggak lanjut karena alasan kesehatan," ucapnya.
Baca Juga: Rekam Jejak Anggota KKB Osimin Wenda, Serang Tito Karnavian hingga Bunuh Kapolsek Prime
Tsamara menyampaikan, PSI amat berduka mendengar kabar meninggalnya Christianto Wibisono.
"Kami berduka sekali, dan kehilangan tokoh seperti Pak Chris. Beliau selalu menjadi penasihat kami," ujar Tsamara.
"(Dia) memberikan banyak wejangan tentang Indonesia dan pentingnya menjaga kebhinekaan."
Dikutip dari Wikipedia, Christianto Wibisono atau Oey Kian Kok lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 10 April 1945.
Selama ini, ia dikenal sebagai seorang analis bisnis terkemuka di Indonesia. Ia adalah pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) 1980.
Awal kariernya, Christianto merupakan penulis di surat kabar yang diterbitkan oleh Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) bernama Harian KAMI yang terbit perdana 18 Juni 1966.
Baca Juga: Rekor! Hari Ini 1.383 Orang Meninggal Dunia karena Covid-19, Kasus Positif Bertambah 33.772 Orang
Pada 1971, bersama Gunawan Muhammad, ia juga turut menjadi pendiri mingguan Ekspres yang kemudian menjadi cikal bakal majalah Tempo.
Christianto Wibisono sempat menjadi Asisten Pribadi Wapres Adam Malik 1978-1983 khusus masalah Dialog Utara Selatan.
Saat itu, Adam Malik masih menjadi anggota Komisi Utara Selatan yang diketuai mantan kanselir Jerman, Willy Brandt.
Baca Juga: Ada Dugaan Kartel Kremasi, Tanggapan Wagub dan Ketua DPRD DKI: Lebih Jahat Dari Korupsi!
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.