Kompas TV nasional kesehatan

Menilik Kendala dan Penyebab Tingkat Vaksinasi di Indonesia Masih Rendah

Kompas.tv - 16 Juli 2021, 12:46 WIB

KOMPAS.TV - Indonesia kembali mencatatkan rekor tertinggi kasus baru covid 19 dalam 24 jam terakhir.

Jumlah kasus baru bertambah sebanyak 56.757, sehingga total kasus menjadi 2.726.803 kasus.

Sedangkan pasien sembuh bertambah sebanyak 19.049 dan meninggal dunia bertambah sebanyak 982 orang.

Vaksinasi dinilai menjadi salah satu solusi menekan angka penyebaran virus covid-19 di Indonesia.

Sejumlah instansi pun gencar menggelar vaksinasi bagi warga.

Hingga 15 Juli, data vaksinasi nasional masih harus terus dikebut. Sudah ada total 39.943.004 orang yang sudah mendapatkan vaksinasi covid-19 dosis pertama.

Sedangkan untuk vaksinasi covid-19 dosis kedua sudah disuntikkan kepada 15.876.777 orang.

Angka ini terbilang masih cukup rendah karena baru mencapai sekitar 19 persen dari yang ditargetkan.

Presiden Joko Widodo menjelaskan jika target vaksinasi pada Juli ini harus mencapai satu juta vaksin per hari dan akan terus meningkat, mencapai 2 juta vaksin per hari pada Agustus mendatang.

Menurut Jokowi, vaksinasi dapat mengatasi pandemi hingga ekonomi bisa pulih.

Merespon percepatan vaksinasi di tengah pandemi, Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM baru saja mengeluarkan izin penggunaan darurat  atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin covid-19  Pfizer. Vaksin ini bisa digunakan untuk anak 12 tahun.

Program vaksinasi di Indonesia kini terus berkejaran dengan lonjakan kasus covid-19.

Sejumlah pekerjaan rumah pun menanti, tingkat vaksinasi yang rendah dan harus dihadapkan dengan penambahan kasus yang terus melonjak.

Lalu, bagaimana langkah yang tepat untuk mengurangi laju infeksi covid-19 dan mempercepat program vaksinasi? 

Simak pembahasan selengkapnya bersama Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Penanganan covid-19,  Heri Trianto, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Hermawan Saputra, serta Relawan Data Laporcovid19, sekaligus Jurnalis Harian Kompas, Ahmad Arif.
 




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x