JAKARTA, KOMPAS.TV – Separuh penduduk DKI Jakarta diketahui pernah terpapar virus Corona. Sebagian besar yang pernah terinfeksi, tidak terdeteksi.
Hal ini diketahui dari riset yang dilakukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) di 100 kelurahan di 6 wilayah Kota/Kabupaten Administrasi pada kurun waktu 15-31 Maret 2021.
Pakar epidemiologi dari Tim FKM UI, Pandu Riono, menjabarkan hasil survei ini terlihat hampir separuh penduduk Jakarta pernah terinfeksi Covid-19, terbanyak pada usia 30-49 tahun.
Baca Juga: Delapan Gedung Asrama Haji Pondok Gede jadi Tempat Perawatan Pasien Covid-19
“Infeksi kelompok perempuan lebih tinggi yakni 47,9 persen dan kelompok yang belum menikah lebih rendah risiko terinfeksi 39,8 persen,” ujar Pandu dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/7/2021).
Pandu menambahkan hasil riset juga menjelaskan wilayah padat penduduk di DKI Jakarta lebih rentan terinfeksi Covid-19 yakni 48,4 persen.
Selain itu semakin meningkat indeks massa tubuh, semakin banyak juga yang terinfeksi, dalam hal ini kelebihan berat badan 52,9 persen dan obesitas 51,6 persen.
“Orang dengan kadar gula darah tinggi juga lebih berisiko,” ujar Pandu.
Baca Juga: Rekor Lagi! Kasus Covid-19 Indonesia 8 Juli Sebanyak 38.391 Kasus, DKI Jakarta Hampir 13.000 Kasus
Pandu menambahkan prevalensi penduduk yang pernah terinfeksi yakni sebesar 44,5 persen dengan estimasi warga yang pernah terinfeksi adalah 4.717.000 dari total penduduk Jakarta sebanyak 10.600.000 orang.
Menurut Pandu dari jumlah estimasi warga yang pernah terinfeksi, hanya 8,1 persen yang terkonfirmasi. Sebagian besar yakni 91,9 persen yang pernah terinfeksi, tidak terdeteksi.
Selain itu, sebagian besar yang pernah terinfeksi, baik terdeteksi maupun tidak terdeteksi, tidak pernah merasakan gejala.
Baca Juga: Wagub DKI Jakarta Angkat Bicara Terkait Video Viral Petugas Dishub Nongkrong di Warkop
Menurut Pandu kekebalan komunal di Jakarta akan lebih sulit tercapai karena Jakarta adalah kota terbuka dengan mobilitas intra dan antar wilayah yang tinggi.
“Konsekuensinya, semua penduduk yang beraktivitas di Jakarta, baik warga Jakarta maupun pendatang, harus memiliki kekebalan (telah tervaksinasi) yang dapat mengatasi semua varian virus,” ujarnya.
Adapun survei serologi dilaksanakan berbasis populasi dengan metode sampling, pada kurun waktu 15-31 Maret 2021.
Survei dilakukan di 100 kelurahan di 6 wilayah Kota/Kabupaten Administrasi, mencakup 4.919 sampel berusia >1 tahun (98,4 persen) dari total 5.000 target sampel, meliputi 54 persen perempuan dan 46 persen laki-laki, dengan kelompok usia 1-14 tahun (21,6 persen), 15-49 tahun (52 persen), 50+ tahun (26,4 persen).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.