Kompas TV nasional peristiwa

Banyak Daerah Terasa Lebih Dingin, Ini Penjelasan BMKG dan Lapan

Kompas.tv - 7 Juli 2021, 06:21 WIB
banyak-daerah-terasa-lebih-dingin-ini-penjelasan-bmkg-dan-lapan
Ilustrasi suhu dingin. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Suhu di pagi hari yang terasa lebih dingin belakangan ini menjadi topik yang banyak diperbincangkan para netizen.

Setidaknya lebih dari 30 ribu cuitan membicarakan kata "dingin" di Twitter. Sejumlah netizen bahkan mengunggah tangkapan layar suhu daerahnya yang mulai menurun.

Dari 12 derajat celcius hingga 20 derajat celcius netizen mengungkapkan daerah mereka menjadi lebih dingin dari sebelumnya.

Miming Saepudin, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan suhu dingin yang dirasakan akhir-akhir ini merupakan efek posisi matahari.

Baca Juga: Viral Video Pusaran Angin Di Jeneponto, BMKH IV : Itu Fenomena Waterspout

Posisi matahari yang tengah berada pada titik semu terjauh di belahan bumi utara (BBU) mengindikasikan berada pada musim panas, sedang di belahan bumi selatan (BBS) sedang musim dingin.

"Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa di BBU sedang musim panas, sedangkan di wilayah selatan (BBS) sedang musim dingin, dalam hal di wilayah benua Australia," jelasnya dikutip dari Kompas.com, Selasa (6/7/2021).

Dalam periode ini angin masih dominan timuran, pada skala yang luas angin monsun Australia bertiup dari arah benua Australia menuju ke utara dan melewati wilayah ekuatorial Indonesia.

Udara yang berembus ke wilayah Indonesia, jelas Miming,  dengan kondisi udara yang relatif dingin.

Baca Juga: Cuaca Panas, Ibu Beruang dan Anaknya Muncul di Pantai Cari Alat Pendingin

"Kondisi pada malam-dini hari, umumnya minim dan cuaca umumnya cerah. Sehingga dapat memaksimalkan pelepasanan panas permukaan bumi ke atmosfer pada malam menjelang pagi hari," lanjutnya.

Miming mengungkapkan hal tersebut yang memiliki dampak pada penurunan suhu akhir-akhir ini. Terbilang cukup signifikan terutama ketika dini hari menjelang pagi.

Andi Pangerang dari  Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional menyebutkan suhu dingin ini diperkirakan hingga Agustus mendatang.

"Suhu dingin pagi hari yang terjadi belakangan ini dan nanti sampai dengan Agustus, hal yang biasa terjadi pada musim kemarau," jelasnya dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Bolehkah Kulit yang Tersengat Sinar Matahari Langsung Diguyur Air Dingin? Ini Penjelasan Ahli

Suhu dingin yang akhir-akhir ini dirasakan lumrah terjadi ketika musim kemarau. Sebabnya ketika siang hari, dikutip dari laman Edukasi Sains Antariksa Lapan, permukaan Bumi menyerap cahaya dari Matahari.

Ketika malam hari, serapan itu dilepas dengan maksud akan dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan.

Namun karena musim kemarau, minim awan yang menutup bagian atmosfer sehingga tak ada panas yang memantul kembali ke permukaan bumi.

Selain itu suhu dingin ini terjadi juga disbeabkan oleh posisi Matahari yang berada di belahan Bumi bagian utara.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x