JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK Sujanarko mengungkapkan bahwa Ketua KPK Firli Bahuri sengaja menonaktifkan 75 pegawai yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Koko, sapaan akrab Sujanarko, menyebut salah satu nama dalam daftar 75 nama pegawai yang dibebastugaskan ini pernah memeriksa Firli Bahuri.
"Sebelum (Firli) jadi pimpinan KPK, waktu jadi deputi (penindakan) kan gonjang-ganjingnya banyak, bahkan di internal pernah dilakukan pemeriksaan terhadap Firli," kata Koko saat berbincang di kanal YouTube Haris Azhar yang dikutip, Rabu (12/5/2021).
Baca Juga: Sujanarko: Tujuan Awal Asesmen Wawasan Kebangsaan untuk Pemetaan, Bukan Penonaktifan Pegawai KPK
Koko menuturkan pemeriksa Firli saat itu adalah Direktur PI (Pengawas Internal), Herry Muryanto yang saat ini sudah menjabat sebagai Deputi Koordinasi Supervisi.
"Tapi intinya gini, yang dulu memeriksa, Direktur PI namanya Herry Muryanto, itu sekarang sudah jadi deputi, dan itu masuk ke 75 orang," lanjut Koko.
Dalam kesempatan itu dia juga mengungkapkan perubahan Firli setelah menjabat sebagai pimpinan di lembaga antikorupsi itu.
"Hampir seluruh orang yang menjadi pimpinan KPK menjadi sombong. Kenapa? karena dulu tidak memiliki kewenangan apa-apa, kini kewenangannya luar biasa, kesombongan inilah yang jika dibarengi niat politik akan menjadi bahaya," jelas Koko.
Baca Juga: Ketua Wadah Pegawai KPK Minta Firli Bahuri Patuhi Putusan MK
Lebih lanjut Haris Azhar lawan bicara Koko dalam video berpendapat bahwa motif dilakukannya TWK tidak untuk demi kebaikan KPK, melainkan untuk menyingkirkan pegawai yang berintegritas dan kritis.
Koko pun sependapat dengan hal tersebut.
Koko kemudian mengungkapkan 75 orang yang dinyatakan tidak memenuhi syarat TWK ini sedang menangani sejumlah kasus besar.
Tak hanya itu, dia juga menyebut orang-orang yang masuk kategori 75 ini pernah berkonflik terkait dengan idealisme KPK.
Baca Juga: Direktur KPK: Hampir Seluruh Orang yang Menjabat Ketua KPK Berubah Mentalnya Jadi Sombong
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.