JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDI-P), Djarot Saiful Hidayat, menyebut Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat, yang kena Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK bukanlah kader PDI Perjuangan (PDIP).
Pernyataan Djarot merupakan bantahan atas klaim Novi Rahman Hidayat, yang menyatakan diri sebagai kader PDIP.
Baca Juga: Kena OTT KPK, Segini Harta Kekayaan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat
Djarot menekankan, Novi Rahman Hidayat bukan anggota partai, bahkan dia tidak memiliki kartu tanda anggota (KTA) PDI-P.
"(Dia) bukan anggota dan tidak ber-KTA PDI Perjuangan,” kata Djarot dikutip dari Kompas.com, Senin (10/5/2021).
Lebih lanjut, Djarot menjelaskan, justru Wakil Bupati Nganjuk, H Marhaen Djumadi, yang merupakan kader PDIP.
Djarot tidak membantah bahwa partainya memang mengusung Novi dan Marhaen bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk maju sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk.
Baca Juga: KPK: OTT Bupati Nganjuk Merupakan Rangkaian Penyelidikan Bareskrim Polri
"Wakil bupatinya yang kader pengurus, salah satu Wakil Ketua DPD Jatim. Waktu pilkada keduanya diusung PDI Perjuangan dan PKB," ucap Djarot.
Adapun terkait operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat yang dilakukan KPK, Djarot menegaskan PDI-P mendukung dan mengapresasi aparat penegak hukum melakukan pemberantasan korupsi.
"Kami mendukung penuh dan memberikan apresiasi pada KPK dan Bareskrim dalam upaya pemberantasan korupsi," tuturnya.
Sebelumnya, Novi Rahman Hidayat disebut sebagai Wakil Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa Jawa Timur.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.