Kompas TV nasional update corona

Doni Monardo: Pengendalian Covid-19 Tidak Mengenal Kata Lengah

Kompas.tv - 7 Mei 2021, 08:43 WIB
doni-monardo-pengendalian-covid-19-tidak-mengenal-kata-lengah
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo (kiri) memberi arahan dalam Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 bersama jajaran Pemerintah Provinsi Jambi di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Kamis (6/5). (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Danung Arifin) (Sumber: bnpb.go.id)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Iman Firdaus

JAMBI, KOMPAS.TV - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo menegaskan bahwa upaya penanganan dan pengendalian Covid-19 tidak boleh mengenal kata lengah.

Sebab penyakit yang disebabkan infeksi virus SARS-CoV-2 tersebut dapat menyebar dengan cepat dan berakibat fatal apabila tidak hati-hati.

Hal itu disampaikan Doni dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 bersama jajaran Pemerintah Provinsi Jambi di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Kamis (6/5/2021).

Baca Juga: Doni Monardo, Jenderal Penjaga Wabah dan Bencana

Doni meminta kepada seluruh komponen pemangku kebijakan dan petugas di lapangan agar tetap menjaga performa dan tidak menganggap enteng Covid-19.

"Kita jangan lengah, kita jangan anggap enteng Covid-19 ini. Covid-19 ini kasusnya tiba-tiba meledak nanti kalau kita tidak hati-hati,” kata Doni seperti dikutip dari laman resmi BNPB, Jumat (7/5/2021).

Pada kesempatan tersebuut Doni mencontohkan yang terjadi pada bulan Agustus-September 2020 di Jakarta. Dimana kasus Covid-19 mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

Kenaikan kasus tersebut terjadi setelah adanya momentum libur panjang peringatan Hari Kemerdekaan hingga Maulid Nabi.

Kata Doni, berdasarkan laporan saat itu bahkan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, mengalami lonjakan pasien hingga terjadi antrean mobil ambulance dari wilayah Jabodetabek.

Baca Juga: Doni Monardo: Pelarangan Mudik adalah Keputusan Politik Negara

"Di Jakarta terutama pada bulan Agustus-September tahun lalu, RSDC Wisma Atlet itu tiba-tiba kedatangan pasien yang jumlahnya ratusan orang sehari, sehingga ambulance harus antre masuk ke kawasan wisma atlet,” jelas Doni.

Letnan TNI yang sekaligus Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu mengajak pemerintah daerah belajar dari pengalaman di Jakarta tersebut.

Doni tidak ingin kondisi tersebut terulang kembali. Tidak ingin kembali terjadi kenaikan kasus di Indonesia karena momentum liburan panjang yang memantik adanya mobilitas manusia.

Baca Juga: Pemerintah Tak Larang Mudik, Ini Kata Satgas Penanganan Covid-19




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x