JAKARTA, KOMPAS.TV- Partai Masyumi yang pernah berjaya di era Orde Lama, kini dihidupkan kembali. Diketuai oleh Ahmad Yani, nama saat deklarasi diberi tambahan "reborn" di belakang kata Masyumi yang menunjukkan upaya "terlahir" kembali setelah bubar pada tahun 1960 atas perintah Presiden Soekarno.
Di era Orde Lama, Masyumi adalah partai besar dan menghasilkan nama-nama besar dalam kancah politik Indonesia seperti Mohammad Natsir, Mohammad Roem, Burhanuddin Harahap, Kasman Singodimedjo dan Sjaruddin Prawiranegara.
Pada pemilu 1955, Masyumi berada di urutan kedua setelah PNI (Partai Nasional Indonesia). Masyumi meraih 20, 9 persen setara dengan 7,9 juta suara. Mereka menempatkan 49 wakilnya di parlemen.
Baca Juga: Partai Masyumi Dideklarasikan, Mantan Penasihat KPK Jadi Ketua Majelis Syuro
Suara yang mereka peroleh sebagian besar di luar Jawa seperti Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi hingga Maluku.
Di Jawa Masyumi berjaya di Jakarta dan Jawa Barat. Tiga tokohnya yaitu Mohammad Natsir, Burhanuddin Harahap dan Sukiman pernah menduduki kursi Perdana Menteri.
Setelah dibubarkan pada tahun 1960, upaya menghidupkan partai ini terus diupayakan. Pada pemilu 1999 di awal reformasi, ada dua nama Masyumi ikut berlaga yaitu Partai Masyumi dan Masyumi Baru.
Menurut Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), kedua masyumi itu tidak membuahkan hasil memuaskan.
"Tahun 1999 sudah pernah nama "Masyumi" digunakan pada sebuah partai baru dan ikut Pemilu 1999. Begitu juga nama "Masyumi Baru" pernah pula digunakan dan juga ikut dalam Pemilu 1999. Hasilnya tidak begitu menggembirakan," kata Yusril lewat pesan singkat, Senin (9/11/2020) dikutip dari Kompas.com
Semenjak itu, hanya PBB pimpinan Yusril yang bisa dikatakan "kelanjutan" visi dan misi Masyumi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.